Aismoli Yakin Honda EM1 e: Penuhi Syarat Penerima Subsidi Rp7 Juta
Budi Setyadi, Ketua Asosiasi Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) meyakini Astra Honda Motor (AHM) bisa memenuhi target minimal 40 persen TKDN motor listrik Honda EM1 e: sebagai syarat penerima subsidi Rp7 juta.
Menurut Budi, syarat itu sangat mudah Honda penuhi karena AHM punya fasilitas pabrik di Indonesia.
"Pasti sudah lah (TKDN 40 persen) kan mereka pabriknya di sini," kata Budi Setyadi, Ketua Aismoli ditemui di Jakarta, Rabu (13/9).
Budi bilang status Honda saat ini hanya tinggal melalukan proses administrasi dan penghitungan TKDN EM1 e: di kantor Kemenperin. Baru setelah itu nama produk tersebut bisa masuk ke dalam sistem Sisapira.
"Kalau untuk Sisapira kemarin saya tanya mereka lagi proses untuk TKDN, tapi pastinya menurut saya sudah TKDN cuma secara formal kan harus ada sertifikatnya," ucap Budi.
Lebih lanjut, Budi memperkirakan Honda tidak menjadi satu-satunya merek Jepang yang akan menjual motor listrik di Indonesia. Rival utama Honda, yaitu Yamaha dinilai bakal melakukan langkah serupa.
"Karena saya yakin sekarang Honda sudah mulai mungkin dalam waktu tidak lama Yamaha main juga," kata Budi.
Ahmad Muhibbuddin, General Manager Corporate Communication AHM membenarkan EM1 e: telah didaftarkan sebagai model motor penerima bantuan sebesar Rp7 juta dari pemerintah.
Namun, Muhibbuddin belum dapat mengurai secara jelas harga motor listrik Honda, EM1 e: meski model motor listrik mereka sudah dipastikan sebagai penerima bantuan
AHM pernah menyebut harga motor ini berkisar Rp40 juta - Rp45 juta (belum subsidi), termasuk pembelian baterai. Tanpa komponen tersebut, motor listrik perdana Honda yang dijual secara retail di Tanah Air tersebut dijual Rp30 juta hingga Rp33 juta.
"Nanti diumumkan harganya ya," kata Muhibbuddin.
Untuk saat ini sudah ada dua model tambahan sehingga jumlah motor listrik penerima subsidi menjadi 32 dari 14 perusahaan.
Mereka yang terverifikasi ini diizinkan dibeli dengan manfaatkan bantuan pemerintah sebesar Rp7 juta, berikut daftarnya:
Juara Bike (Selis)
1. Agats
2. Emax
3. Go Plus
Smoot Motor Indonesia (Smoot)
4. Tempur
5. Zuzu
Hartono Istana Teknologi (Polytron)
6. Fox-R
Artas Rakata Indonesia (Rakata)
7. S98. X5
Alva (Electra Mobilitas)
9. One
10. ADC-BP AT Cervo
Greentech Global Engineering (Greentech)
11. Scood
12. AERO
13. VP
Terang Dunia Internusa (United)
14. T1800
15. TX3000
16. TX1800
17. MX1200 AT
Volta Indonesia Semesta (Volta)
18. 401
19. 402
20. 403
Triangle Motorindo (Viar)
21. Q1
Wika Industri Manufaktur (Gesits)
22. G1
23. Raya
National Assembler (Yadea)
24. E8S Pro
25. T9
Ninetology Indonesia
26. V5 Lit
Roda Pasifik Mandiri
27. Sterrrato
28. Vito
29. Mizone
30. Sprinter AT
31. Sprinter Pro-Max
Ide Inovatif Bangsa (Quest)
32. Atom