Mobil listrik Omoda 5 EV yang diperkenalkan di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023 akan dirakit di Indonesia. Omoda 5 EV merupakan pesaing terdekat Hyundai Ioniq 5.
Shawn Xu, Presiden PT Chery Sales Indonesia menyakini dengan merakit lokal Omoda 5 EV bisa menekan harga jualnya.
"Untuk Omoda5 EV kami memperkirakan akan dilaksanakan pada awal tahun antara Januari atau Februari 2024," kata Shawn Xu kepada media di sela-sela acara Chery International Consumer Summit 2023 di Wuhu, Anhui, China, Senin (16/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Shawn, aktivitas perakitan akan dilakukan pabrik rekanan di PT Handal Indonesia Motor (HIM) di Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat.
Lihat Juga :![]() Laporan dari China Chery Siapkan SUV Jaecoo Setir Kanan untuk Diuji di Indonesia |
Sejauh ini ada beberapa model Chery yang dirakit dengan status Completely Knocked Down (CKD) di Indonesia yakni, Chery Tinggi 7 dan 8 dan Omoda 5 mesin bakar dalam.
"Lokalisasi sebesar 40 persen juga untuk bisa mendapatkan insentif pemerintah dan tidak hanya itu saja, kami juga berharap berbagai kendaraan yang dirakit di Indonesia juga dapat dikirim ke berbagai negara tujuan," ucap Shawn.
Eksterior Omoda 5 EV menyerupai Omoda 5 mesin bakar, mulai dari depan hingga buritan. Mobil punya panjang 4.400 mm, lebar 1.830 mm, dan tinggi 1.588 mm.
Omoda 5 EV ditopang baterai 64 kWh yang dapat membawa mobil melaju sejauh 450 kilometer untuk satu kali pengisian. Baterai ini dapat terisi 0-80 persen dalam 40 menit untuk pengisian DC, sedangkan AC selama lima jam.
Motor listrik Omoda 5 EV menyemburkan tenaga setara 201,2 hp dan torsi 400 Nm. Di atas kertas mobil mampu bergerak dari 0-100 km per jam dalam waktu 7,8 detik.
Lihat Juga : |
Chery menyambut positif merek-merek mobil China lain lain masuk Indonesia, seperti Wuling, DFSK, Great Wall Motor, dan Neta serta yang akan datang BYD.
Shawn menjelaskan diferensiasi antara mereka dengan merek-merek China lainnya. Ia meyakini Chery memosisikan dirinya untuk hal desain dan teknologi meliputi mesin bakar dan teknologi listrik serta fitur penunjang berkendara.
"Chery melakukan rekayasa dengan sangat baik. Teknologinya sangat bagus. Ya, jadi menurut saya Cherry mungkin menghabiskan 90 persen energinya untuk mengembangkan teknologi dan desain," tutur Shawn.
Shawn menegaskan tidak ingin terlena dengan penjualan. Perusahaan hanya ingin secara konsisten mengembangkan sebuah produk yang baik agar bisa memenuhi harapan konsumen.
"Merek China lainnya mungkin sebesar 15 persen untuk sisi teknologi dan 15 persen mengeluarkan energinya untuk meraih penjualan yang baik. Namun Chery sepanjang masa sebagian besar energinya hanya dihabiskan di sisi teknologi. Dengan cara ini, menurut saya ini juga akan menjadi landasan yang sangat baik bagi Chery," imbuh Shawn mengutip Antara.