Fuso Colt Diesel yang sudah resmi ganti nama menjadi Canter di Indonesia selalu identik warna kuning sehingga julukannya Kepala Kuning. Namun di negara asalnya, Jepang, Canter ternyata punya pilihan warna lain, bahkan jumlahnya ratusan.
"Sebenarnya kami mampu menawarkan lebih dari 300 warna di produksi kami, tetapi sebagian besar konsumen punya permintaan spesifik, bukan cuma warna tetapi juga desain, logo berbeda. Banyak konsumen (akhirnya) membeli warna putih, ini mayoritas begitu," kata Hironobu Ando, Head of Product Engineering Daimler Truck Asia, ketika berbincang di Japan Mobility Show, Rabu (25/10).
Lihat Juga :![]() Laporan dari Jepang Fuso eCanter Diskon Subsidi 50 Persen di Jepang, Indonesia Kapan? |
Ando bilang Canter yang diproduksi Fuso di Jepang sebagian besar warnanya putih. Setelah unit dikirim konsumen bisa mengecatnya menggunakan warna berbeda sesuai keinginan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ando menyadari ada pemahaman truk di Indonesia warnanya harus kuning, tidak pernah warna lain. Dia juga mengatakan tahu kabar ada merek lain yang ikut mewarnai truk mereka kuning biar seperti Canter.
Saat CNNIndonesia.com mengunjungi pabrik Fuso di Kawasaki, Jepang memang terlihat semua kepala truk yang ada di jalur produksi berwarna putih.
Berdasarkan penuturan Yoshihiko Ozaki, Senior Manager, Manufacturing Engineering Mitsubishi Fuso Trucks and Bus Corporation di Kawasaki, Jepang, Kamis (26/10), lebih dari 90 persen truk yang keluar dari pabrik Kawasaki berwarna putih. Ini berlaku bukan cuma buat Canter tetapi juga Fighter dan Super Great yang diproduksi di sana.
![]() |
Lihat Juga :![]() Japan Mobility Show 2023 Truk Listrik Fuso eCanter Mau Diproduksi di Indonesia? |
Kata Ozaki pabrik Fuso yang ingin bergerak cepat tak bisa memenuhi semua permintaan konsumen yang ingin warna berbeda-beda. Menurut dia konsumen bisa mewarnai truk pesanan mereka dengan pihak karoseri seperti yang selama ini dilakukan.
"Di Jepang semua OEM memiliki situasi ini. Produsen lain di Jepang membuat keputusan seperti ini," ujar Ozaki.
(fea)