Prabowo Ungkap Maung Sulit Bersaing, Lebih Mahal dari Jip Luar Negeri

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan Indonesia sudah bisa membuat jip militer buatan dalam negeri, yaitu Maung produksi Pindad. Namun jip ini diakui masih mahal dibanding buatan luar negeri.

"Memang belum bisa bersaing ekonomis, saya akui. Saya dihadapkan harus milih ada jip buatan negara lain harganya 20 ribu dolar, yang kita bikin sendiri harganya 59 ribu dolar," ujar Prabowo dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Menara Bank Mega, Jakarta, Rabu (8/11), dikutip dari detikcom.

Walau harganya tergolong lebih mahal, Prabowo bilang jip seperti Maung penting untuk mendorong kepentingan bangsa. Kata dia Indonesia harus bisa berdiri di atas kaki sendiri.

"Kalau kita lihat efisiensi, kalau kita lihat hitungan bisnis, ya beli saja yang 20 ribu. Tapi ini tidak mendorong nation building, ini tidak mendorong Indonesia menuju negara makmur, ini tidak mendorong Indonesia berdiri di atas kaki kita sendiri. Jadi saya ambil keputusan, bikin, kasih kontrak yang 60 ribu dolar," ucap Prabowo.

Menurut Prabowo, yang sudah mendaftar ke KPU untuk menjadi calon presiden untuk Pemilihan Presiden 2024, Maung memiliki kandungan komponen lokal 73 persen. Produksinya melibatkan lebih dari seratus perusahaan lokal.

"Ini sudah mengikutsertakan kurang lebih 133 perusahaan (dalam negeri), yang buat kabel, yang buat jok, kursi, semuanya, sudah ada 133 perusahaan. Dan ke depan, bisa lebih murah, akan lebih murah (harga mobil Maung)," tambahnya.

Prabowo menyampaikan keinginannya untuk Indonesia, yakni membuat dan memiliki produk asli Tanah Air. Produk tersebut tak hanya mobil, tetapi juga berbagai produk lain seperti motor, komputer, hingga jam tangan.

"Kita mau Indonesia bikin dan punya mobil buatan Indonesia. Kita mau Indonesia punya dan bikin motor Indonesia, TV Indonesia, komputer Indonesia, jam tangan Indonesia, semuanya buatan Indonesia oleh anak-anak Indonesia, itu tujuan kita. Kita tidak mau lagi menjadi tukang minta-minta bantuan. Kita mau menjadi negara yang bisa memberi bantuan kepada negara-negara lain," kata Prabowo.