EDUKASI DAN FITUR

Jenis dan Cara Kerja Suspensi Depan

CNN Indonesia
Selasa, 21 Nov 2023 05:50 WIB
Shock memiliki tanggung jawab utama untuk meredam getaran yang ditimbulkan oleh permukaan jalan pada saat berkendara.
Suspensi berguna untuk meredam getaran yang dihasilkan oleh permukaan jalan pada saat berkendara. (Astra Honda Motor (AHM)
CNN Indonesia --

Kenyamanan menjadi salah satu hal yang paling penting pada saat berkendara, terlebih untuk perjalanan jarak jauh. Selain kualitas ban, kenyamanan berkendara ini juga bertumpu pada kinerja dari suspensi atau shock absorber.

Shock absorber memiliki tanggung jawab utama untuk meredam getaran yang ditimbulkan oleh permukaan jalan pada saat berkendara.

Jika dibandingkan dengan shock belakang, shock depan pada motor memikul beban yang lebih besar. Shock depan cenderung bergerak dinamis mengikuti arah roda, sedangkan shock belakang statis. Belum lagi beban yang diterima oleh shock depan pada saat dilakukan pengereman juga lebih besar dibandingkan dengan shock belakang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suspensi depan sendiri merupakan salah satu komponen yang termasuk ke dalam slow moving parts atau part yang memiliki usia pakai cukup lama. Kendati demikian, usia pakai dari suspensi ini sepenuhnya tergantung dari cara berkendara dan juga medan yang sering dilalui. Semakin minim hambatan, maka shock depan akan semakin awet.

Jenis suspensi depan

Terdapat sekurangnya tiga jenis shock depan yang familiar digunakan pada motor di tanah air, yakni paralel fork, telescopic, dan juga upside down.

Paralel fork

Jenis shock depan yang pertama adalah paralel fork. Uniknya, suspensi jenis ini hanya terdapat pada salah satu sisi fork saja. Terdapat dua tabung suspensi, yang pertama bertugas untuk menyangga roda depan dan satu lagi terhubung dengan poros roda yang bertugas untuk mereduksi getaran. Shock depan jenis ini terdapat pada motor Vespa lama.

Telescopic

Tipe shock depan telescopic menjadi yang paling umum dipakai oleh pabrikan. Suspensi telescopic memiliki dua buah tabung, yakni tabung silinder yang terdapat di bagian bawah yang berisi per dan fluida shock absorber dan tabung atas atau fork tube yang terhubung dengan kemudi.

Upside down

Shock upside down merupakan kebalikan dari telescopic, dimana tabung fork tube berada di bagian bawah dan tabung slider yang berada di posisi atas. Suspensi upside down ini memiliki keunggulan, yakni handling motor yang lebih mudah. Karena cukup mahal, shock jenis ini biasanya dipakai untuk moge atau motor sport.

Lihat Juga :

Cara kerja shock absorber depan

Dilansir dari laman Bennetts, cara kerja shock depan yang terdapat pada sebuah kendaraan roda dua dimulai pada saat shock tersebut mendapatkan sebuah tekanan. Tekanan yang diterima ini akan membuat shock depan mengalami pemendekan ukuran dari sebelumnya.

Ketika shock depan mengalami pemendekan akan membuat cairan atau oli yang terdapat di dalam tabung shock ini akan naik ke dalam piston. Dorongan dari oli akan membuat piston tersebut akan naik dan tertahan. Karena tidak bisa bergerak ke atas lagi, maka piston ini akan kembali lagi ke posisi awal seperti pada saat sebelum mendapat tekanan.

Oli yang mendapatkan tekanan balik dari piston akan dipaksa keluar melalui sebuah katup yang terdapat di dalam shock. Katup ini akan terbuka dengan otomatis pada saat terdorong oleh oli dan menimbulkan sebuah gaya. Gaya yang ditimbulkan pada saat shock mendapatkan tekanan akan ditahan oleh spring yang terdapat di dalam bagian fork tube.

Salah satu dari ujung spring ini akan menyentuh bagian damper rod. Karena sifat dari spring yang elastis, maka terjadilah sebuah efek suspensi yang berupa gerakan naik turun secara teratur sesuai dengan tekanan yang diterima shock pada saat kendaraan tersebut berjalan.

Oli yang terdapat di dalam shock ini sangat penting. Oli disini berfungsi untuk shock absorber yang akan mencegah efek suspensi yang bisa terjadi secara terus menerus atau yang disebut dengan gejala rolling.

Untuk menjaga agar shock depan motor bisa lebih awet, sebaiknya hindari jalanan yang rusak parah. Jika memang terpaksa harus melewatinya, gunakan kecepatan yang rendah dan berhati-hatilah pada saat melewati jalan yang rusak tersebut. Selain itu, ganti oli setiap 2 tahun sekali agar shock depan tetap bisa berfungsi dengan maksimal.

[Gambas:Video CNN]



(ahd/mik)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER