Rantai motor memiliki tugas berat, yakni menyalurkan tenaga yang dihasilkan dari proses pembakaran mesin ke roda belakang agar motor bisa berjalan. Meski termasuk salah satu slow moving parts, namun kesalahan dari pengguna bisa menjadi penyebab rantai motor putus sebelum waktunya.
Mengalami rantai motor putus ini tentu bisa menjadi sebuah malapetaka, terlebih lagi pada saat motor tersebut dikendarai dalam kecepatan yang tinggi. Pada saat putus, rantai motor tersebut bisa saja terjepit di sela-sela gir atau melilit pelek yang bisa menyebabkan pengendara terjatuh. Belum lagi, rantai yang lepas itu juga bisa mengenai pengendara atau pengguna jalan lain.
Mengingat fatalnya dampak yang bisa saja terjadi pada saat rantai motor putus, pemilik kendaraan sebaiknya mengetahui bagaimana cara merawat rantai motor agar lebih awet. Selain itu, mengetahui penyebab rantai motor putus juga akan meminimalisir resiko tersebut terjadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga :![]() Edukasi dan Fitur Bahaya Pakai Oli Mesin Lebih Encer |
Dilansir dari laman Renold, terdapat setidaknya 7 penyebab rantai motor putus yang sering dialami oleh para pengendara roda dua. Menariknya, hampir seluruh penyebab rantai motor sering putus ini berkaitan dengan kesalahan pengguna motor itu sendiri atau faktor human error.
Penyebab rantai motor putus pertama adalah keausan yang dialami oleh rantai itu sendiri. Seperti diketahui bersama, rantai akan mengalami gesekan dengan gir selama motor tersebut digunakan. Meski terbuat dari material yang cukup keras, namun gesekan ini perlahan kan membuat rantai aus dan kehilangan kekuatannya.
Normalnya, rantai harus diganti setelah motor tersebut menempuh jarak sejauh 15.000 km, terhitung sejak dilakukan pergantian sebelumnya. Lebih dari itu, kondisi rantai dan juga gir sudah mulai mengalami keausan dan sudah tidak bisa lagi memberikan performa yang maksimal.
Hingga kini masih cukup banyak pemilik kendaraan yang gemar ‘menyiksa’ motornya dengan memberikan beban yang melebihi batas maksimal yang sudah direkomendasikan oleh pabrikan. Semakin berat beban yang diberikan, semakin berat pula rantai untuk bisa menyalurkan tenaga dari mesin ke roda belakang.
Kelebihan beban ini memberikan dampak buruk yang tak bisa dianggap remeh oleh pemilik kendaraan. Tak hanya rantai saja, namun suspensi, roda, dan juga mesin kendaraan juga bisa mengalami kerusakan jika terus dipaksakan untuk mengangkut beban berat.
Lihat Juga :![]() Edukasi dan Fitur Mitos atau Fakta, Ban Isi Nitrogen Lebih Bagus? |
Penyebab rantai motor putus berikutnya adalah kecelakaan. Kondisi jalan yang buruk bisa saja membuat rantai menghantam benda keras secara tiba-tiba. Hantaman yang datang dengan tiba-tiba inilah yang bisa membuat rantai putus.
Rantai akan mengalami gesekan dengan gir selama motor tersebut berjalan. Untuk menghambat keausan pada rantai, berikanlah pelumas yang memang dikhususkan untuk melumasi rantai. Kurangnya pelumasan ini bisa dideteksi jika Anda sudah mendengar bunyi rantai yang berisik dan rantai yang terlihat kering.
Kendati memiliki tugas yang cukup vital, nyatanya masih banyak pemilik kendaraan yang abai dengan rantai motornya. Padahal, merawat rantai motor ini bisa dilakukan sendiri tanpa harus ke bengkel. Lakukan pengecekan terhadap ketegangan rantai, pelumasan, dan juga kondisi fisik rantai, apakah masih layak atau tidak untuk digunakan.
Lihat Juga :![]() Edukasi dan Fitur Cara Kerja Kopling Manual Sepeda Motor |
Kesalahan dalam menentukan ketegangan rantai tentu bisa membuat rantai putus. Rantai yang terlalu kendor atau terlalu kencang akan membuat rantai tersebut cepat putus. Selain itu, kesalahan dalam menentukan ketegangan rantai ini juga bisa membuat motor menjadi boros dan kurang bertenaga.
Penyebab rantai motor putus terakhir adalah kualitas rantai yang buruk. Pada saat melakukan pergantian, sebaiknya pemilik kendaraan tetap menggunakan rantai yang original pabrikan. Jika menggunakan produk aftermarket, pastikan kualitasnya setara atau lebih baik dari produk original pabrikan.
Rantai dengan kualitas buruk biasanya terlalu tipis dan tidak memiliki durabilitas yang baik. Bukan tidak mungkin rantai motor Anda tiba-tiba putus meski baru dipakai dalam jangka waktu beberapa bulan saja.
Untuk menjaga agar rantai motor lebih awet, selain menggunakan produk yang berkualitas, pastikan juga tidak membawa beban berlebihan. Selain itu, lakukan pengecekan secara rutin untuk memastikan rantai masih dalam kondisi optimal.
(ahd/mik)