Ada beberapa sistem penggerak roda mobil seperti Rear Wheel Drive (RWD), Front Wheel Drive (FWD), dan All Wheel Drive (AWD). Salah satu tipe yang paling banyak dibahas saat ini adalah sistem mobil penggerak roda belakang (RWD).
Contoh video viral di media sosial menampilkan satu unit Toyota Avanza RWD tanpa mengalami kendala saat melibas tanjakan Spongebob di Bandung tepatnya di Jalan Bukanagara, Desa Pagerwangi, Kecamatan Lembang, KBB beberapa waktu lalu.
Mobil daya tampung 7 penumpang itu ramai dibicarakan karena sistem gerak roda yang dipakai. Sistem gerak roda model itu memiliki kelebihan dan kekurangan yang wajib kita ketahui sebelum memutuskan membeli mobil RWD.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mobil RWD memanfaatkan roda belakang untuk menyalurkan tenaga dari mesin, sementara roda depan murni hanya untuk mengarahkan dan mengendalikan mobil.
Secara teknis, terdapat poros penerus atau drive shaft (as kopel) yang diletakkan antara transmisi dan as roda belakang untuk menyalurkan tenaga yang dihasilkan mesin mobil ke dua roda belakang.
Keuntungan pakai mobil RWD adalah distribusi bobot lebih merata lantaran posisi mesin di depan, transmisi dan as kopel di tengah dan differensial (gardan) di belakang.
Lantaran distribusi bobot yang lebih ideal ini, penggerak roda belakang memiliki pengendalian lebih baik namun cenderung oversteer.
Karena fungsi roda depan hanya untuk kemudi dan roda belakang untuk penggerak, beban kerja masing-masing roda dapat terdistribusi lebih optimal sehingga usia pakai komponen suspensi, kemudi, rem, dan penggerak dapat lebih panjang.
Mobil dengan penggerak roda belakang juga dianggap lebih andal melahap tanjakan dibanding FWD.Hal itu karena roda penggerak di belakang membuat ban tidak mudah kehilangan traksi akibat pindahnya bobot mobil ke belakang saat di jalan menanjak.
Lihat Juga :![]() Edukasi dan Fitur Penyebab Ban Sepeda Motor Selip dan Cara Menghindarinya |
Di balik keunggulannya, mobil RWD memiliki beberapa kekurangan seperti kurang efisien menyalurkan tenaga berkurang akibat kerugian mekanis, di mana tenaga akan disalurkan via komponen ekstra seperti as kopel sebelum ke gardan belakang.
Umumnya mesin RWD menganut tata letak longitudinal atau membujur sehingga membutuhkan ruang mesin lebih besar dan mengorbankan area kabin penumpang.
Ditambah lagi, lantai kabin akan muncul gundukan untuk transmisi dan jalur as kopel. Belum lagi kabin lebih "berisik" saat sistem mekanikal di bawah lantai bekerja. Namun umumnya pabrikan menambah peredam untuk meredam suara-suara masuk ke interior.