Rahasia di Balik Kesuksesan BYD Kalahkan Tesla di Dunia

CNN Indonesia
Jumat, 12 Jan 2024 19:05 WIB
BYD berhasil membangun industri otomotif mengembangkan mobil listrik secara mandiri untuk mengurangi ketergantungan dari perusahaan pemasok.
BYD Dolphin dikabarkan akan masuk Indonesia. (CNNIndonesia/Muhammad Ikhsan)
Jakarta, CNN Indonesia --

Raksasa otomotif China, Build Your Dreams (BYD) berhasil melampaui penjualan mobil listrik Tesla sepanjang 2023.

BYD mengklaim mendistribusikan sebanyak 3.024.417 unit kendaraan. Tren penjualan BYD merangkak naik tahun lalu usai berhasil menggelontorkan sekitar 1,6 juta mobil listrik (battery electric vehicle/BEV).

Sedangkan jenis plug-in hybrid (PHEV) menorehkan angka 1,4 juta unit. Kalau dilihat statistik, angka penjualan meningkat 70 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara produsen asal Amerika Serikat, Tesla mengirim sekitar 1,81 juta mobil listrik ke seluruh dunia.

Beberapa analis menilai BYD produsen mobil listrik paling berkembang dalam beberapa tahun terakhir menurut laporan Techwireasia, dikutip Jumat (12/1).

Pesatnya pengiriman BYD dikarenakan beberapa faktor, di antaranya ketersediaan model yang beragam, dan harganya relatif terjangkau. BYD menawarkan sejumlah sub brand yakni Dynasty, Ocean, Denza, Fangchenbao, dan Yangwang.

Dari sisi harga, mobil-mobil listrik BYD lebih terjangkau dari Tesla.

Bangun industri otomotif mandiri

Padahal Tesla sudah memangkas harga sejumlah model untuk menarik minat beli konsumen. Analis juga menilai, penjualan BYD yang terus melonjak ini tak lepas dari keberhasilannya membangun industri mobil listrik secara mandiri mengembangkan kendaraan listrik, tidak seperti perusahaan mobil China lain.

BYD tidak hanya membuat desain dan teknologi jantung penggerak, mereka juga membuat komponen sendiri hingga baterainya yang merupakan komponen inti kendaraan listrik.

Kondisi membuat perusahaan tidak terlalu mengandalkan suplai suku cadang dari perusahaan lain.

Susannah Streeter, Kepala keuangan dan pasar di platform investasi Hargreaves Lansdown asal Inggris menilai, BYD sebagai pemasok baterai isi ulang terkemuka di dunia yang sukses.

Sejumlah perusahaan telah bergantung pada baterai kendaraan listrik besutan BYD, seperti Daimler dan Toyota. Sebagai contoh mobil listrik Toyota bZ3 yang hanya dijual di China mengandalkan baterai buatan BYD.

"Tesla bergantung pada beberapa pemasok dan telah mengalami kekurangan litium-ion karena permintaan yang meningkat sebagai hambatan rantai pasokan di masa yang akan datang," kata dia dikutip dari Guardian.

Streeter menilai sejauh ini BYD sudah berada di jalan yang benar dalam mengembangkan industri kendaraan listrik, dan ekspansi membeli tambang di Afrika dan Amerika Selatan untuk kebutuhan pengembangan baterai kendaraan listrik dianggap bisa menjaga keseimbangan kebutuhan produksi mobil listrik BYD di global ke depannya.

BYD siap gempur Indonesia

Kini, BYD telah menjual kendaraan di 70 negara meliputi negara-negara di Eropa, Korea Selatan, Jepang, Thailand dan akan masuk Indonesia pekan depan.

Bahkan BYD juga berani berekspansi ke Hungaria, sebagai pusat produksinya di Eropa. Artinya, hampir seluruh pasar potensial perlahan dijajaki perusahaan itu.

Perusahaan memilih Hungaria karena letaknya di jantung Eropa antara Eropa Tengah dan Eropa Timur sehingga mempermudah distribusi mobil-mobil listrik BYD ke seluruh wilayah di Eropa.

Pabrik tersebut diklaim BYD untuk memproduksi mobil listrik berbasis baterai dan plug-in hybrid yang disesuaikan untuk konsumen di Eropa.

Saat ini BYD terus memperluas jangkauannya ke sejumlah negara di tengah global mengalami transisi dari kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik.

Ekspansi BYDini dinilai para pengamat sebagai perusahaan otomotif "paling" agresif di global disitat dari asia.nikkei.

[Gambas:Video CNN]



(can/mik)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER