Spesifikasi Xpander Hybrid, Bawa Mesin 1.600 Cc dan Baterai di Lantai

CNN Indonesia
Kamis, 01 Feb 2024 17:15 WIB
Xpander HEV dan Xpander Cross HEV dibekali Mitsubishi dengan teknologi hybrid bernama e:Motion.
Mitsubishi Xpander HEV dan Mitsubishi Xpander Cross HEV meluncur di Thailand. (Mitsubishi Motors)
Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia --

Mitsubishi Xpander HEV dan Xpander Cross HEV yang baru saja meluncur di Thailand menggunakan teknologi hybrid yang dinamakan e:Motion. Keduanya mengandalkan mesin baru, 1.600 cc, yang ditemani motor elektrik serta baterai di lantai kabin.

Secara tampilan, kedua model itu terlihat tak punya beda berlebihan dari model bensin, pada bagian eksterior mau pun interior.

Ukuran bodi Xpander HEV yakni panjang 4,595 meter, lebar dan tinggi 1,75 meter. Sementara Xpander Cross punya ukuran sama kecuali lebarnya 1,79 meter.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keduanya dirancang menggunakan wheelbase yang jaraknya 2,775 meter.

Mesin 1.600 cc

Xpander HEV dan Xpander Cross HEV dibekali sistem hybrid yang baru e:Motion. Perusahaan mengklaim teknologi ini memberi akselerasi halus dengan respons yang baik.

Sistem hybrid ini terdiri dari power drive control unit, mesin 4-silinder 1.600 cc DOHC MIVEC, generator, transaxle, motor elektrik dan baterai.

Mesin 1.600 cc yang baru dikembangkan mengadopsi siklus rasio ekspansi tinggi (siklus Atkinson) itu bisa menghasilkan tenaga 88,7 hp, sedangkan torsinya 134 Nm.

Sementara motor elektrik yang disuplai baterai lithium-ion punya tenaga 114 hp dan torsi 255 Nm.

Mitsubishi mengklaim kedua mobil hybrid ini dapat menghasilkan penghematan bahan bakar sekitar 10 persen dibanding model mesin bensin CVT.

Selain itu sistem hybrid meningkatkan efisiensi bahan bakar sekitar 34 persen untuk pengendaraan di dalam kota dalam prosedur pengujian New European Driving Cycle (NEDC).

Cara kerja hybrid

Sistem hybrid ini bakal menentukan secara otomatis jenis pengendaraan mana yang paling optimal sesuai kondisi jalan dan sisa daya baterai.

Saat berjalan kecepatan rendah kedua roda depan yang berperan sebagai penggerak digerakkan motor elektrik yang mengandalkan baterai.

Kemudian sistem akan beralih ke penggerak hybrid saat berada di tanjakan atau berakselerasi, roda mendapatkan tenaga dari mesin yang dibantu baterai.

Saat berkendara kecepatan tinggi tenaga didapat dari mesin dan motor elektrik serta baterai. Ketika mobil mengalami deselerasi maka energi kinetik yang terbuang bakal diubah menjadi energi listrik lalu disimpan di baterai.

Menurut Mitsubishi e:Motion dikembangkan sebagai variasi sistem Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV). Hal ini dikatakan membuat kerja mesin sunyi dan bisa membuat mobil tak menghasilkan konsumsi bahan bakar sertta emisi CO2.

7 mode berkendara

Mitsubishi membekali Xpander HEV dan Xpander HEV tujuh mode berkendara yang dikembangkan untuk berkendara EV serta performa jalan yang aman dan nyaman di berbagai cuaca dan kondisi jalan.

Tujuh mode berkendara ini terdiri dari dua mode untuk berkendara EV dan lima mode untuk kontrol berkendara yang optimal sesuai dengan kondisi jalan.

Dua mode berkendara disediakan agar pengemudi dapat memilih mode berkendara mana yang cocok sesuai kebutuhan.

Mode EV Priority menggerakkan motor dengan daya dari baterai tanpa mengaktifkan mesin. Karena mode ini sangat senyap, pengemudi tidak perlu khawatir dengan lingkungan sekitar saat berkendara di lingkungan seperti area perumahan di pagi hari.

Jika baterai yang tersisa hampir habis, beralih ke mode Charge, yang memungkinkan pengisian daya sehingga berkendara dengan mobil listrik dapat dinikmati kembali nanti.

Lima mode berkendara lainnya terkait kondisi permukaan jalan, yaitu Normal, Normal, Tarmac, Gravel, Mud dan Wet.

Interior

Interior kedua model dilengkapi layar 8 inci LCD, dengan berbagai informasi yang ditampilkan di layar untuk kemudahan penggunaan.

Informasi khusus untuk HEV ditampilkan, seperti pengukur daya yang menunjukkan status Eco, Power, dan Charge yang selaras kontrol akselerator, aliran energi, efisiensi berkendara EV dan status baterai yang tersisa.

Saat mengganti mode berkendara, mode yang dipilih ditampilkan sebagai grafis di tengah layar agar lebih mudah untuk memilih di antara mode berkendara.

Untuk mengakomodir sistem HEV, baterai penggerak telah diposisikan di bawah lantai kursi depan, sehingga mempertahankan ruang interior tiga baris kelas atas seri Xpander yang cukup lapang untuk tujuh penumpang.

Xpander Hybrid dibanderol dengan harga 912 ribu Baht atau setara Rp405,5 jutaan. Sedangkan Xpander Cross Hybrid dilego mulai 946 ribu Baht atau Rp420,6 jutaan.

(can/fea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER