Mitsubishi Xpander dan Xpander Cross HEV pakai mesin baru 1.600 cc. Jantung penggerak ini dikencani motor yang dapat suplai daya dari baterai jenis lithium-ion.
Mesin bensin ini menghasilkan tenaga 88,7 hp, sedangkan klaim pabrikan torsinya mencapai 134 Nm. Untuk motor elektriknya sendiri melontarkan daya setara 114 hp dan torsi 255 Nm.
Mengutip keterangan resmi perusahaan, Xpander dan Xpander Cross Hybrid lebih irit 10 persen dibanding mesin yang sudah ada yakni mesin bensin transmisi CVT.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, teknologi hibrida disebut meningkatkan efisiensi bahan bakar sekitar 34 persen ketika dikendarai di dalam kota dalam prosedur pengujian New European Driving Cycle (NEDC).
Xpander Hybrid berteknologi e:Motion atau bisa dibilang"hard hybrid" berbeda dengan Suzuki Ertiga Hybrid dan XL-7 Hybrid yang masih mild hybrid.
e:Motion merupakan sistem HEV yang baru dikembangkan berdasarkan sistem plug-in hybrid (PHEV) Mitsubishi.
Ada tujuh mode berkendara terdiri dari dua mode untuk berkendara EV dan lima mode untuk kontrol berkendara. Saat mode EV masing-masing jantung penggerak bekerja optimal sesuai kebutuhan pengendaraan dan jalan.
Pengemudi bisa merasakan mode EV saat di kecepatan rendah, dan hybrid (mesin dan motor) ketika berakselerasi atau saat menanjak, dan regenerative braking.
Sedangkan lima mode berkendara lainnya yakni normal, wet, gravel, tarmac, dan mud. Mode ini sudah tersimpan pada Mitsubishi Xforce.
Mitsubishi Motors menyampaikan Xpander hybrid dan Xpander Cross hybrid diproduksi di pabriknya yang berada di Laem Chabang Plant, Thailand.