Kenapa Korea Selatan Panik Massal Kebakaran Mobil Listrik?

CNN Indonesia
Senin, 19 Agu 2024 15:38 WIB
Dua kebakaran mobil listrik, Mercy EQE dan Kia EV6, bikin geger dan panik warga di Korea Selatan.
Bangkai mobil-mobil yang ikut terbakar usai mobil listrik Mercedes-Benz EQE berasap kemudian meledak di parkiran bawah tanah di sebuah gedung di Korea Selatan.(REUTERS/YONHAP NEWS AGENCY)
Jakarta, CNN Indonesia --

Publik di Korea Selatan sempat terkejut, panik massal dan menyoroti keamanan mobil listrik usai dua insiden kebakaran berdekatan yang melibatkan Mercedes-Benz EQE dan Kia EV6. Publik baru menyadari ternyata kebakaran satu mobil listrik dampaknya bisa sangat besar dan memengaruhi banyak hal.

Pada akhir Juli lalu EQE terbakar kemudian meledak saat parkir di parkiran bawah tanah di Incheon. Sekitar 140 mobil lainnya yang parkir di lantai sama terkena dampaknya, bahkan 23 orang dilarikan ke rumah sakit karena menghirup hirup asap berbahaya.

Total 103 orang dievakuasi di gedung-gedung sekitar karena mulai terpapar asap hitam. Bukan cuma itu saja, sistem kelistrikan di kompleks gedung juga terkena efek kebakaran hebat itu yang terjadi selama delapan jam. Sebanyak nyaris 500 rumah tangga terpaksa mengalami listrik padam dan air selama lima hari usai insiden itu seperti diceritakan Inside EV.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian pada awal Agustus kebakaran mobil listrik terjadi lagi di Geumsan, Chungcheong Selatan. Kepolisian mengidentifikasi mobil listrik itu sebagai Kia EV6.

Tak seperti EQE, kebakaran EV6 bisa dikendalikan setelah nyaris dua jam berkat 35 petugas dan beberapa mobil pemadam kebakaran. Para pemilik mobil listrik di sekitar lokasi diminta memindahkan unitnya selama proses pemadaman untuk mengurangi risiko.

Hal yang lebih mengkhawatirkan di insiden EV6 yakni mobil listrik ini terbakar ketika ditinggal saat dicas pada malam sebelumnya berdasarkan keterangan pemilik.

Panik massal

Dua kebakaran mobil listrik itu membuat panik nasional di Korea Selatan, negara yang berkontribusi besar pada perkembangan teknologi kendaraan listrik di dunia. Bahkan menurut media lokal penjualan mobil listrik bekas secara online naik 200 persen sebab para pemilik panik dan mencoba menjual miliknya.

Hyundai Motor Group, produsen otomotif terbesar di Korea Selatan sekaligus induk perusahaan Kia, mencoba membuat situasi tenang dengan menggelar inspeksi gratis untuk pemilik mobil listrik Hyundai, Kia dan Genesis.

Hyundai bersama Mercedes-Benz berinisiatif mengungkap nama dan pemasok baterai mobil listrik mereka ke konsumen, menurut pemberitaan Bloomberg. Sejak kebakaran EQE, warga Korea Selatan mempertanyakan siapa produsen baterai yang digunakan meski belum ada keterkaitan pasti soal informasi itu dengan penyebab insiden kebakaran.

Baterai EQE yang terbakar diyakini dipasok oleh perusahaan China, Farasis Energy. Sementara menurut Hyundai dan Kia mereka menggunakan baterai dari perusahaan Korea Selatan, LG, SK On dan CATL.

Hyundai lantas pada 15 Agustus mengumumkan pembaruan Battery Management System (BMS) yang akan membantu memonitor kesalahan sistem dan memberi peringatan pada pemilik bila hal itu terjadi. Pembaruan ini, untuk mobil baru dan unit yang sudah beredar, akan diterapkan pada akhir tahun ini.

Hyundai menyangkal anggapan kelebihan cas pada EV6 menjadi penyebab kebakaran baterai karena dikatakan BMS sudah punya sistem buat memantau hal itu.

(fea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER