Asosiasi Industri Motor Listrik Indonesia (Aismoli) merasa enggan meminta penambahan nilai subsidi motor listrik dari saat ini Rp7 juta lantaran memahami pemerintahan masa depan memiliki fokus program makan siang gratis pada 2025.
"Saya kalau minta (penambahan nilai subsidi) sih boleh saja, tapi kalau melihat dengan anggaran 2025 kan pemerintah sedang fokus ke makan bergizi," kata Ketua Aismoli Budi Setiyadi kepada CNNIndonesia.com, Jumat (23/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Makan siang gratis menjadi salah satu program andalan presiden terpilih Prabowo Subianto. Bahkan anggaran Rp71 triliun sudah masuk ke RAPBN 2025.
Dengan kondisi itu, Budi tak muluk-muluk meminta penambahan nilai subsidi. Namun ia berharap program subsidi motor listrik bisa berlanjut di era pemerintah selanjutnya.
"Saya sih enggak yakin, kalau dapat syukur tapi kalau enggak pun mungkin ya saya kira tergantung kemampuan pemerintah lah. Intinya tahun depan subsidi bisa jalan lagi," kata dia.
Saat ini pemerintah lewat Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sudah memberikan insentif kepada pembeli motor listrik sebesar Rp7 juta per unit sejak 2023.
Pada tahun ini target kuota subsidi seharusnya untuk 600 ribu unit menurut Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 6 Tahun 2023, namun telah dipangkas menjadi hanya 50 ribu unit oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang.
Sepanjang Januari-Agustus distribusi subsidi sudah melebihi 50 ribu unit. Sedangkan pemohon yang masih melakukan proses pendaftaran penerima subsidi motor listrik 19.957 unit.
Pelaksana tugas Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Putu Juli Ardika mengatakan saat ini sudah ada 53.904 unit motor listrik yang dapat subsidi pemerintah.
Dia juga memaparkan kuota sudah ditambah 10 ribu unit hingga kini total menjadi 60 ribu unit.
(can/fea)