Kandungan Sulfur Pertamax 400 PPM, Tergolong BBM Kotor?

CNN Indonesia
Jumat, 20 Sep 2024 11:13 WIB
BBM spesifikasi sesuai Euro 4 di antaranya Pertamax Green, Pertamax Turbo RON 98 dengan kandungan sulfur maksimal 50 ppm. Namun ketersediaannya masih terbatas.
Kandungan sulfur Pertamax mencapai 500 ppm dan masuk kategori Euro 2. (CNN Indonesia/ Adi Ibrahim)
Jakarta, CNN Indonesia --

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves Rachmat Kaimuddin mengatakan implementasi bahan bakar minyak (BBM) Euro 4 secara menyeluruh di Indonesia masih terkendala.

Menurutnya, BBM bensin dengan spesifikasi sesuai Euro 4 di antaranya Pertamax Green, Pertamax Turbo RON 98 dengan kandungan sulfur maksimal 50 ppm. Namun ketersediaannya masih terbatas di dalam negeri.

Sementara itu, Pertalite tak sesuai Euro 4 karena menggunakan RON 90 dan sulfur maksimal 500 ppm. Pertamax memenuhi syarat dengan RON 92, tetapi kadar sulfurnya disebut mencapai 500 ppm.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Merujuk Permen LHK Nomor 20 Tahun 2017, BBM yang masuk dalam Euro 4 yaitu memiliki RON minimal 91 yang bebas timbal dan kandungan sulfurnya maksimum 50 ppm.

Lihat Juga :

"Ini tentunya membutuhkan kesiapan Pertamina, kilang. Jadi, ini akan dilakukan secara per daerah, tahapannya per daerah. Rencananya, mungkin direncanakan fully secara nasional (BBM rendah sulfur) di akhir 2027 atau awal 2028. Tapi kebetulan ada satu wilayah dan jenis BBM (subsidi) itu solar sudah siap untuk Jakarta dan sekitarnya. Kita dorong segera," ucap Rachmat beberapa waktu lalu.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari menyikapi kandungan sulfur Pertalite dan Pertamax yang hampir setara itu sehingga masuk kriteria Euro 2. Kandungan sulfur kedua BBM itu dianggap tergolong BBM kotor.

Namun menurut Heppy kandungan sulfur Pertamax masih sesuai aturan pemerintah. Untuk diketahui, batas kandungan maksimal sulfur yang ditetapkan Ditjen Migas pada BBM RON 92 adalah 400 ppm.

Ia menegaskan, hasil kandungan sulfur pada Pertamax berdasarkan hasil uji kualitas yang pernah dilakukan Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi (BBPMGB) Lemigas Ditjen Migas Kementerian ESDM yakni di bawah 400 ppm.

"Kami pastikan seluruh produk BBM Pertamina memenuhi ketentuan yang berlaku. Bahkan kandungan sulfur Pertamax masih jauh di bawah 400 ppm, masyarakat tidak perlu khawatir dengan kualitas Pertamax," ucap Heppy dikutip detikFinance.

Epidemiolog dari Universitas Indonesia Budi Haryanto menjelaskan Indonesia butuh kualitas BBM Euro 4 yang bisa menekan polusi udara hingga 55 persen karena penurunan kandungan partikel udara PM2,5.

Budi mendorong pemerintah segera memperbanyak jenis BBM Euro 4 maka polutan Nitrogen Oxide (NOx) dan PM2,5 menurun.

"Setiap peningkatan 10 kubik PM 2,5 maka berhubungan dengan peningkatan pneumonia. Kalau dibiarkan polusi udara meningkat tanpa ada upaya yang cepat, kalau kita serang dulu kualitas bahan bakar jadi Euro 4 maka ketika diterapkan katakan 45-55 persen polusi udara tertangani," kata dia dalam webinar, Rabu (11/9).

Budi menjelaskan BBM yang tidak sesuai menyebabkan berbagai penyakit di antaranya, Pneumonia atau peradangan paru-paru karena infeksi di saluran pernapasan bawah.

Menurut Budi, Pneumonia merupakan salah satu penyakit yang disebabkan polusi udara dan tergolong salah satu penyebab kematian terbesar di dunia.

[Gambas:Video CNN]



(tim/mik)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER