Toyota Berharap Penjualan Mobil Jadi 900 Ribu Usai Pelantikan Prabowo
Toyota Astra Motor (TAM) berharap total penjualan mobil di Indonesia pada tahun ini bisa di atas 900 ribu unit. Sisa kurang tiga bulan menuju tutup tahun yang bakal diisi momentum politik seperti pelantikan Presiden Terpilih Prabowo Subianto diharapkan bisa membantu menggairahkan penjualan.
Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil pada September turun 4,8 persen menjadi 72.667 unit dibanding Agustus. Bila dikomparasi ke September 2023 penurunannya lebih besar yaitu 9,1 persen.
Selama Januari-September total penjualan mobil baru tercatat 657.223 unit, turun 10,6 persen ketimbang periode sama 2023. Penjualan tahun ini diprediksi tak akan mencapai target 1,1 juta unit yang pernah dicanangkan Gaikindo pada awal tahun.
"Memang di bulan September ada sedikit penurunan ya. Walau pun dari sisi Toyota kita tetap bertahan di angka sekitar 200 ribuan unit. Masih ada 3 bulan lah," kata Direktur Pemasaran TAM Anton Jimmy di Jakarta, Rabu (16/10).
Toyota pada September menjual 25.454 unit, turun 2,1 persen dibanding Agustus. Penurunan Toyota itu lebih kecil ketimbang merek lain seperti Daihatsu -8,3 persen, Mitsubishi -6,9 persen, Suzuki -1,6 persen, Isuzu -16,6 persen, Hyundai -12,5 persen dan BYD -29,4 persen.
Sepanjang 10 bulan penjualan mobil baru Toyota mencapai 208.301 unit, memimpin pasar dengan penguasaan 32,9 persen.
Anton meyakini penjualan mobil akan naik pada sisa tiga bulan terakhir. Salah satu faktornya adalah pemerintahan baru sudah mulai bekerja usai pelantikan Prabowo pada 20 Oktober.
"Jadi, seperti yang kita pernah sampaikan sebelumnya, kita juga masih berharap market akan berada di angka 900.000. Mudah-mudahan, apalagi bulan ini kan sudah ada pelantikan presiden ya. Tanggal 20, segera," ujar Anton.
"Saya dengar kabinet juga akan segera dilantik dan segera bekerja. Mudah-mudahan ini juga akan menjadi momentum yang baik. Dan November nanti ada Pilkada, itu juga mungkin akan selesai," katanya lagi.
Menurut Anton pesta politik sebentar lagi selesai, kemudian saatnya perekonomian Indonesia bangkit lagi. Dia bilang berdasarkan pengalaman sebelumnya, perekonomian naik usai Pemilu.
Faktor lain yang disinggung Anton adalah kebiasaan produsen menggelar program-program penjualan di akhir tahun. Menurut dia hal ini juga bisa meningkatkan penjualan.
"Memang biasanya akhir tahun ya. Jadi, akhir tahun juga nanti akan ada pameran di Jakarta, GJAW (Gaikindo Jakarta Auto Week). Dan customer memang banyak yang menunggu program-program di akhir tahun," ucap Anton.
"Bukan cuma dari Toyota, tapi juga dari merek-merek lain. Jadi, saya rasa momentum dari sisi seasonality-nya dan juga dari sisi unsur politiknya saya rasa membantu lah. Mudah-mudahan bisa menambah market lagi di Q4 itu," tutup dia.
(fea)