Cek fisik kendaraan yang menggunakan metode manual dengan cara gesek sudah dianggap usang. Korlantas Polri pun menerapkan sistem digital yang terhubung secara online ke Electronic Registration and Identification (ERI).
Kasubdit BPKB Ditregiddent Kombes Pol Sumardji mengatakan cek fisik via digital ini sudah mulai diterapkan di sejumlah Polres dan Polda sejak awal 2024.
"Di era digital saat ini cek fisik kendaraan yang dulunya dilakukan secara manual dengan gesekan konvensional kini telah beralih menggunakan teknologi digital dan sudah diterapkan di beberapa Polres dan Polda," kata Sumardji dalam keterangannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Sumardji metode tersebut bisa mempersingkat waktu pengecekan. Kendati demikian penerapannya secara menyeluruh di Indonesia butuh waktu dan biaya pengadaan alat yang cukup mahal.
Polri seperti dijelaskan Sumardji, saat ini masih dalam tahap sosialisasi di tahap pemerintah daerah, Polda hingga Samsat. Sejauh ini ada 480 Samsat di Indonesia yang akan disasar menggunakan sistem digital kamera endoskopi untuk cek fisik kendaraan.
Sementara itu penerapan BPKB elektronik sudah mulai dilakukan di beberapa wilayah, seperti di Polda Metro Jaya dan Polda Sumatra Utara.
BPKB elektronik dibidik untuk diterapkan di seluruh Indonesia. Kendati begitu, pelaksanaannya harus menyesuaikan dengan PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak).
"Arsip digital dan BPKB elektronik tahun ini kita sudah mulai terapkan di Polda Metro dan di Polda Sumut, ke depan kita akan menyesuaikan dengan PNPB karena itu komponennya cukup mahal sehingga kalau itu harus diganti semua dengan elektronik secara otomatis PNBP-nya juga harus berubah," ucap Sumardji.
(can/mik)