Deputi II Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Dida Gardera menyebut implementasi biodiesel 50 persen (B50) akan digelar 2027-2028.
Hal itu disampaikan berdasarkan roadmap peningkatan kadar biodisel, sehingga secara bertahap akan ditingkatkan mulai dari B40 hingga B100.
"Roadmap sudah ada. Kalau semuanya sudah siap, mungkin (implementasi B50) bisa dimulai sekitar 2027-2028 gitu ya," kata dia di Jakarta, Senin (18/11) dikutip dari CNBCIndonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati demikian implementasi B50 ini tetap tergantung pada hasil uji coba dan kesiapan semua aspek, termasuk mesin kendaraan dan pendanaan.
Dida menjelaskan uji coba teknis B50 direncanakan akan dimulai pada 2025.
"Tapi intinya kan ini tahun depan kita udah mulai uji coba B50 itu, kalau segala macamnya tidak bermasalah, maka tidak menutup kemungkinan bisa dipercepat," ucap Dida.
Ia menjelaskan proses uji coba B50 akan berjalan paralel dengan implementasi B40 yang saat ini masih dalam tahap difinalisasi.
Dida mengklaim pemerintah juga terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk prinsipal produsen otomotif dan produsen bahan bakar nabati (BBN) untuk menyiapkan teknis dan infrastruktur pendukung.
"Penyiapan B40 sudah bisa dibilang final. Hasil eksplorasi sisi teknikal juga uji jalan B40, road test-nya sudah bisa menempuh 40-50 ribu kilometer, berarti kita bisa terbilang relatif aman untuk kendaraan. Tentu untuk B50 atau sampai nanti B100, itu perlu kajian teknis, dan juga analisis dari sisi keuangannya," tutur Dida.
Di samping itu Dida tak memungkiri ada tantangan besar yang akan dihadapi untuk mengimplementasikan B50.
Jika berkaca dengan tahapan sebelumnya yakni B35 dan B40, kata Dida, pemerintah menghadapi tantangan teknis dan operasional seperti ketersediaan bahan baku, kesiapan mesin kendaraan, serta investasi infrastruktur.
Dengan begitu ia mengklaim akan memastikan penerapan ini melibatkan berbagai pihak terkait untuk menjaga kualitas dan ketersediaan pasokan.