BYD Bicara Peluang Jual Mobil Hybrid di Indonesia

CNN Indonesia
Rabu, 22 Jan 2025 14:00 WIB
BYD mengutarakan ada peluang merilis model plug in hybrid (PHEV) di dalam negeri menyusul insentif yang ditawarkan pemerintah.
BYD mengutarakan ada peluang merilis model plug in hybrid (PHEV) di dalam negeri menyusul insentif yang ditawarkan pemerintah. (CNNIndonesia/Febri Ardani)
Jakarta, CNN Indonesia --

Produsen mobil elektrifikasi asal China, BYD, membuka kemungkinan membawa model Plug In Hybrid Vehicle (PHEV), mobil hybrid yang bisa dicas dengan colokan, ke pasar dalam negeri.

Luther T. Panjaitan, Head of Public & Government Relations PT BYD Motor Indonesia menjelaskan perusahaan melihat peluang PHEV karena pemerintah semakin terbuka dengan transformasi kendaraan hijau.

"Kita tunggu, secara internal kita masih mengkalkulasi terhadap penerimaan dari market," kata dia di kantornya, Senin (20/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan dibukanya keran insentif untuk kendaraan hybrid di Indonesia, Luther menilai hal ini menjadi sinyal postif untuk keberlangsungan kendaraan elektrifikasi.

BYD saat ini hanya menjual mobil listrik, yakni Dolphin, Atto 3, Seal dan M6. BYD dan juga sub-brand Denza yang bakal diluncurkan di dalam negeri memiliki model PHEV.

Luther menilai PHEV memiliki teknologi yang relatif lebih maju dibanding jenis teknologi hybrid lain. Kombinasi mesin ICE dan baterai yang digendong PHEV dikatakan bisa menghasilkan jarak tempuh lebih jauh.

"Hybrid atau lebih optimalnya PHEV, dia punya baterai yang cukup besar, range-nya lebih panjang. Tapi secara technology wise dia relatif lebih advance dari hybrid yang biasa," kata dia.

Insentif untuk mobil hybrid dari pemerintah ini berupa Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) sebesar 3 persen, yang akan diberlakukan tahun ini.

Syarat mobil hybrid mendapatkan insentif ini harus dirakit di dalam negeri dan punya TKDN yang sesuai dalam aturan pemerintah.

"PPnBM DTP 3 persen hybrid hanya untuk produksi dalam negeri peserta program Kemenperin, yang berhak mendapatkan reduced tarif PPnBM," kata Analis Kebijakan Ahli Madya Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan RI Rustam Effendi kepada CNNIndonesia.com beberapa waktu lalu.

Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza menjelaskan insentif PPnBM DTP untuk mobil hybrid akan berlangsung selama satu tahun. Setelah satu tahun diterapkan, insentif tersebut nanti akan dikaji kembali.

"Ya, satu tahun (2025)," katanya ditemui di Jakarta, Selasa (17/12).

(can/fea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER