Nissan Tunda Merger dengan Honda, Ogah Jadi Anak Perusahaan

CNN Indonesia
Rabu, 05 Feb 2025 13:36 WIB
Nissan menunda pembicaraan merger dengan Honda karena kedua perusahaan tak bisa menerima keinginan masing-masing.
Nissan menunda pembicaraan merger dengan Honda karena kedua perusahaan tak bisa menerima keinginan masing-masing. (Diolah dari iStock)
Jakarta, CNN Indonesia --

Nissan Motor dikabarkan menunda pembicaraan merger dengan Honda Motor sebab kedua perusahaan tak bisa mencapai mufakat terkait ketentuan kesepakatan.

Nikkei Asia menjelaskan Nissan bakal menarik diri dari nota kesepahaman dengan Honda yang melandasi upaya pembicaraan merger itu. Kedua perusahaan menandatanganinya pada Desember 2024.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keputusan ini diambil karena Nissan dan Honda tak bisa mencapai kata sepakat berapa persentase valuasi masing-masing kubu di bawah perusahaan induk yang direncanakan bakal dibentuk. Nissan juga dikatakan menolak proposal Honda yang mau menjadikannya anak perusahaan.

Saat pengumuman nota kesepahaman pada Desember 2024, kedua perusahaan mengatakan kelanjutan pembicaraan merger ini akan diumumkan pada akhir Januari 2025. Mereka ingin mendirikan induk perusahaan pada Agustus 2026 yang berpotensi menjadi produsen mobil terbesar ketiga di dunia.

Walau begitu kelanjutan kesepakatan ditunda menjadi pertengahan Februari 2025 sebab Honda ingin Nissan menyelesaikan pembuatan rencana pemulihan diri dari masalah finansialnya yang bakal dijadikan landasan merger.

Honda sempat mengusulkan Nissan menjadi anak perusahaannya agar restrukturisasi bisa berjalan cepat. Namun Nissan ingin peran setara dalam merger dan hal ini di luar kehendak Honda.

Perbedaan yang semakin lebar membuat kedua belah pihak menyimpulkan bahwa pembicaraan integrasi bakal sulit dilakukan.

Sejauh ini belum ada pernyataan resmi dari kedua perusahaan. Masih ada kemungkinan pembicaraan merger ini diulang dari awal atau hanya kerja sama kendaraan listrik yang bakal dilanjutkan.

(fea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER