Uji Irit Jaecoo J7 SHS Sampai Bensin-Baterai Kering Tembus 1.377 Km

CNN Indonesia
Rabu, 05 Mar 2025 07:30 WIB
Jaecoo J7 SHS adalah mobil PHEV merek China pertama di Indonesia dan langsung menetapkan standar tinggi efisiensi bahan bakar.
Jaecoo J7 SHS yang dijual di Indonesia merupakan unit produksi lokal di fasilitas Handal Motor Indonesia. (Jaecoo Indonesia)

Utak-atik demi irit

J7 SHS punya banyak konfigurasi berkendara yang bisa dioptimalkan menyesuaikan kebutuhan. Semua hal ini bisa diutak-atik di monitor tengah dasbor yang ukurannya 14,8 inci.

Menu pertama adalah Power Mode yang terdiri dari tiga, yaitu HEV, EV dan EV+. Kemudian ada Drive Mode terdiri dari Eco, Normal dan Sport.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu ada menu Power Saving Mode, berisi pilihan Initial, Smart dan Forced. Kemudian tersedia opsi Energy Recovery Intensity: Low, Medium dan High.

Lantas terakhir ada tombol untuk mengaktifkan ECO Mode.

Bagi Anda yang baru pertama kali nyetir J7 SHS seperti saya, butuh waktu cukup lama memahami semua fungsi fitur-fitur itu. Sembari nyetir saya mencoba satu-satu kelebihan dan kekurangannya.

Demi efisiensi maksimal akhirnya tim mobil saya memilih selalu mengaktifkan fitur ECO Mode dan Drive Mode yang dipilih Eco. Keduanya tak pernah diganti selama perjalanan.

Sementara pilihan Power Mode, Power Saving Mode dan Energy Recovery Intensity gonta-ganti dimaksimalkan tergantung kondisi perjalanan.

Uji irit maraton Jaecoo J7 SHS Jakarta hingga Bali pada 24-27 Februari 2025. Mobil PHEV ini bisa menempuh jarak maksimal 1.377,6 kilometer hanya menggunakan satu tangki berisi 60 liter Pertamax Turbo.Distribusi unit Jaecoo J7 SHS ke konsumen Indonesia akan dilakuan pada Mei 2025. (Jaecoo Indonesia)

Saat memulai perjalanan Power Mode yang dipilih adalah EV agar energi yang dipakai hanya berasal dari baterai sementara bensin di tangki bisa istirahat hingga diperlukan. Menurut rute perjalanan yang dipaparkan Jaecoo Indonesia, berkendara sedari awal melintasi tol hingga Surabaya jadi EV sangat cocok buat kondisi ini.

Selama berkendara menggunakan mode EV mobil bisa menempuh jarak lebih dari 125 kilometer. Hal ini berarti setidaknya 1 persen kondisi baterai bisa dipakai untuk menempuh 1 kilometer.

Catatannya saat baterai sudah menyentuh 19 persen sistem otomatis beralih ke mode HEV yang berarti mesin 1.500 cc menyala untuk menggerakkan roda dan mengisi baterai.

Ketika berkendara dalam pilihan HEV saya menyadari bahwa pilihan Forced pada Power Saving Mode ternyata bisa sangat cepat mengisi daya baterai. Walau begitu konsekuensinya konsumsi BBM menjadi lebih deras dari biasanya.

Hitung-hitungan saya saat itu borosnya BBM setimpal dengan pengisian baterai hingga akhirnya saya memilih fokus mengecas baterai menggunakan mesin karena ingin menabung daya baterai untuk sepenuhnya memanfaatkan mode EV buat perjalanan dalam kota.

Selain menggunakan mesin, daya baterai juga bisa terisi dari gerakan roda saat mobil mengalami perlambatan seperti ketika melepas pedal gas atau mengerem.

Bukan cuma itu, daya baterai juga bisa terisi ketika turunan. Situasi ini banyak dimanfaatkan ketika melintasi daerah Bali usai menyeberang dari Pelabuhan Ketapang di Banyuwangi, Jawa Timur.

Siasat mengorbankan konsumsi BBM demi mengecas baterai ini saya gunakan maksimal sebab strateginya ingin menggunakan mode EV nanti ketika sudah tidak melintasi jalan tol. Benar saja, mode EV membantu perjalanan irit saat melintasi tanjakan dan dalam kota yang ramai memerlukan stop and go.

Uji irit maraton Jaecoo J7 SHS Jakarta hingga Bali pada 24-27 Februari 2025. Mobil PHEV ini bisa menempuh jarak maksimal 1.377,6 kilometer hanya menggunakan satu tangki berisi 60 liter Pertamax Turbo.Hingga saat ini JaecooJ7 SHS belum ada harga resminya, namun di IIMS 2025 banderolnyadiestimasikanantara Rp400 jutaan sampai Rp500 jutaan. (Jaecoo Indonesia)
Catatan jarak tempuh Jaecoo J7 SHS mencapai 1.377,6 kilometer setelah menghabiskan bensin 1 tangki 60 liter dari Jakarta menuju Bali.Catatan jarak tempuh Jaecoo J7 SHS mencapai 1.377,6 kilometer setelah menghabiskan bensin 1 tangki 60 liter dari Jakarta menuju Bali. (CNNIndonesia/Febri Ardani)

1.377 kilometer

Setelah menempuh perjalanan selama tiga hari, mobil yang kami bawa sudah kehabisan BBM saat odometer menunjukkan jarak tempuh sekitar 1.300 kilometer. Namun saat itu kondisi baterai masih sekitar 47 persen.

Mobil masih bisa bergerak tetapi hanya mengandalkan sisa baterai. Gerakan mobil mulai tersendat dan pedal gas tak lagi merespons akselerasi saat baterai tersisa 9 persen.

Akhirnya J7 SHS ini berhenti di jarak tempuh 1.377,6 kilometer. Bila hanya menghitung BBM sebanyak 60 liter di tangki berarti efisiensi mobil ini 22,96 kilometer per liter.

Tak isi bensin dari Jakarta hingga Bali merupakan pencapaian apik untuk mobil PHEV. Asumsi saya jarak tempuh bisa dicapai hingga lebih mendekati 1.400 kilometer andai pengemudi sudah familiar dengan teknologi yang dibawa J7 SHS dan lebih disiplin soal gaya berkendara.

(fea)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER