THR Diimbau 20 Persen, Asosiasi Ojol Minta Minimal Rp500 Ribu

Garda Indonesia meminta pemberian bonus hari raya (BHR) yang digaungkan Presiden Prabowo Subianto untuk para ojek online (ojol) tidak kurang dari Rp500 ribu per kepala.

Sebelumnya Prabowo meminta aplikator jasa transportasi online memberi BHR berupa uang tunai untuk para mitranya. Menurut presiden ojol telah memberi kontribusi penting mendukung layanan transportasi dan logistik di dalam negeri.

"(Minimal) Rp 500 ribu sampai dengan Rp 1 juta," ujar Ketua Umum (Ketum) Garda Indonesia Raden Igun Wicaksono, diberitakan detikOto, Selasa (11/3).

Lihat Juga : Ojol Tetap Bakal Demo Usai Prabowo Imbau Aplikator Beri THR

Igun mengatakan mengapresiasi sikap presiden yang menunjukkan perhatian ke ojol. Dia berharap para aplikator mengikuti arahan pemberian BHR atau setara Tunjangan Hari Raya (THR) tersebut.

Dua aplikator terbesar, Gojek dan Grab, menyetujui permintaan Prabowo.

Gojek menyatakan bakal menyalurkan BHR ke mitra melalui program Tali Asih Hari Raya yang akan diterima sebelum Lebaran.

Sementara Grab menetapkan kriteria penerima BHR berdasarkan keaktifan mitra, jumlah pesanan terselesaikan, tingkat penyelesaian pesanan, jumlah hari dan jam online serta rating pengemudi.

Prabowo saat mengumumkan pemberian BHR untuk mitra ojol dari aplikator pada Selasa (11/3) tak memaparkan langsung berapa besarannya. Menurut dia hal itu diserahkan dan dirundingkan ke Kementerian Ketenagakerjaan yang bakal menerbitkan surat edaran khusus.

Lihat Juga : Menaker Imbau Aplikator Bayar THR Ojol 20 Persen Pendapatan Bulanan

Menteri Ketenagakerjaan Yassierli di kantornya di Jakarta pada Selasa (11/3) mengimbau perusahaan aplikator memberi BHR berupa uang tunai sebesar 20 persen dari pendapatan bersih bulanan ojol selama 12 bulan terakhir.

Dia bilang BHR dikasih ke mitra ojol yang produktif dan punya kinerja baik. Pemberian BHR paling lambat tujuh hari sebelum lebaran.