Ketua umum asosiasi ojek online Garda Indonesia Raden Igun Wicaksono menyebut tetap bakal melakukan aksi demo meski Presiden Prabowo Subianto telah mengumumkan imbauan Bantuan Hari Raya atau THR untuk mitra ojol dan kurir.
Demo itu berkaitan enam orang perwakilan ojol yang dipanggil Prabowo di Istana Merdeka, Senin (10/3). Keenam orang itu dinilai tidak pernah memperjuangkan hak ojol dan kurir, bahkan sebelumnya disebut menolak THR bagi pekerja di sektor ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami menyayangkan dan memprotes terhadap pihak Kepresidenan yang hanya mengundang pihak pengusaha aplikator dan perwakilan pengemudi ojek online yang tidak pernah memperjuangkan hak dan keadilan bagi pengemudi ojek online bahkan sebelumnya menolak adanya THR bagi pengemudi ojek online dan kurir online," ujar Igun dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (11/3).
Garda Indonesia juga menyatakan akan terus melakukan perlawanan dengan menggelar aksi massa secara nasional pada Mei mendatang, sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap proses pertemuan yang tidak mewakili kepentingan mayoritas pengemudi.
"Dengan ini kami akan tetap melakukan perlawanan dengan aksi massa pengemudi ojek online dan kurir online secara nasional,"tuturnya.
Meski demikian, Garda Indonesia tetap mengapresiasi langkah Prabowo yang memberi perhatian terhadap kesejahteraan pengemudi ojek online dan kurir online. Igun berharap perusahaan aplikator merespons imbauan tersebut dengan memberikan Bantuan Hari Raya yang layak.
Prabowo sebelumnya mengimbau perusahaan layanan transportasi daring memberikan bonus hari raya untuk pengemudi dan kurir online.
Prabowo mengatakan besaran bonus akan diatur melalui surat edaran menteri ketenagakerjaan. Dia berharap para driver ojol bisa merayakan hari raya dengan gembira.
"Pemerintah mengimbau seluruh perusahaan layanan memberikan bonus hari raya dalam bentuk tunai sesuai dengan keaktifan kerja," kata Prabowo pada jumpa pers di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (10/3).
(can/fea)