Chery mengumumkan ambisinya untuk menjadi merek kendaraan hybrid nomor satu di dunia.
Saat ini Chery telah mengajukan lebih dari 29.000 paten, termasuk lebih dari 2.000 paten teknologi mesin. Salah satu hasil rekayasa perusahaan adalah teknologi Chery Super Hybrid (CSH).
Setelah lebih dari dua dekade pengembangan, teknologi CSH ini mendefinisikan ulang nilai hybrid dengan tiga komponen inti, yakni Mesin Hybrid Generasi Kelima, DHT Super Electric Hybrid, serta Baterai Berkinerja Tinggi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selama 28 tahun terakhir, Chery secara konsisten mengembangkan empat pilar inovasi, yakni inovasi teknologi fundamental, inovasi lintas batas yang mendobrak batasan konvensional, inovasi terintegrasi yang menyelaraskan seluruh aspek pengembangan, dan inovasi berkelanjutan yang memastikan evolusi merek tanpa henti," kata Chairman Chery Group, Yin Tongyue dalam keterangan resmi.
Menurut perusahaan, lebih dari sekadar menghadirkan efisiensi bahan bakar, mesin hybrid generasi kelima Chery lantas menetapkan tolok ukur baru dengan efisiensi termal mencapai 44,5%, melampaui standar industri otomotif saat ini.
Lihat Juga : |
Keunggulan tersebut diklaim karena dipadukan secara presisi dengan transmisi DHT Super Electric Hybrid Tanpa Stepless, mentransformasikan tenaga menjadi performa yang luar biasa dengan akselerasi 0-100 km per jam hanya dalam 4,26 detik.
Sementara itu Chery mengakui baterai memiliki ketahanan yang sangat baik hingga mampu beroperasi optimal dalam rentang suhu ekstrem -35°C hingga 60°C, serta didukung oleh 9 mode kerja untuk fleksibilitas dan adaptabilitas maksimal.
Sebagai bukti ketangguhan teknologi hybrid Chery, model flagship Tiggo 9 PHEV dan Arrizo 8 PHEV telah menjalani uji coba panjang sejauh lebih dari 1.700 km melintasi China Utara dan Selatan pada Oktober 2025 lalu.
Pengujian ini mencakup berbagai kondisi ekstrem, mulai dari jalanan perkotaan yang panas dan lembap di Guangzhou, tanjakan curam 28° di Gunung Longhu, hingga kawasan ekologis Danau Poyang.