Suzuki Indonesia mengungkap investasi baru Rp5 triliun yang dikucurkan tahun ini bukan spesifik untuk pengembangan mobil listrik. Dana segar itu hanya digunakan untuk persiapan model anyar diduga Fronx, yang platformnya telah diperkenalkan dalam sebuah pameran belum lama ini.
"Belum (untuk mobil listrik)," kata Joshi Prasetya, Strategic Planning Dept. Head Suzuki Indomobil Sales (SIS) di Jakarta, Jumat (14/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjabarkan investasi kali ini bakal digunakan untuk berbagai kebutuhan. Pertama terkait persiapan produksi model baru sehingga Suzuki perlu menyesuaikan beragam peralatan di pabrik.
Kemudian dana ini juga dipakai untuk membuat purwarupa calon mobil baru sebelum dapat diproduksi secara massal.
"Jadi sedang dalam progres. Nanti kan untuk kebutuhan pengembangan beli jig, beli dies, dan persiapan line produksi, sama ada beberapa kebutuhan lain. Karena kalau bikin mobil itu harus ada prototype, jadi ada prototype 1, prototype 2, sama mass produksi prototype," ucapnya.
Ia juga mengatakan investasi ini akan dibenamkan di pabrik Suzuki yang mengakomodir perakitan mobil penumpang, yakni di Cikarang, Jawa Barat.
Pabrik di Cikarang, satu dari tiga pabrik Suzuki di Indonesia, memproduksi mobil penumpang seperti XL7 dan Ertiga. Pabrik lain di Bekasi menggarap kendaraan niaga Carry.
Selain itu investasi juga dikatakan akan mengalir ke pabrik transmisi, pabrik mesin dan beberapa supplier lokal Suzuki di Tanah Air. Kata dia investasi ini akan berjalan hingga 2026.
Fronx mobil hybrid keempat Suzuki?
Joshi menjelaskan model baru yang akan diproduksi menggunakan investasi itu telah dipamerkan di IIMS 2025. Dia tak mendetailkan pernyataan itu, namun diduga Fronx, SUV lima penumpang yang telah tepergok diuji jalan di dalam negeri.
"Ya kemarin (IIMS) kan sudah kami perlihatkan salah satunya, nanti kami umumkan," ucap dia tanpa mau menyebut kemungkinan model selain mobil diduga Fronx.
Dia juga mengamini soal kendaraan elektrifikasi anyar akan diproduksi di pabrik memanfaatkan investasi baru. Hal ini sejalan Fronx yang punya teknologi hybrid.
Joshi memberi sinyal elektrifikasi yang dimaksud serupa mobil Suzuki yang lain seperti Ertiga dan XL7, yang mengindikasikan mild hybrid. Dia menekankan perusahaan masih fokus mengembangkan mobil ramah lingkungan dengan harga terjangkau.
Fronx bisa jadi model hybrid keempat Suzuki setelah Ertiga, XL7 dan Grand Vitara.
"Kalau kami memang menyasar segmen kendaraan berteknologi elektrifikasi untuk harga terjangkau. Maka kami pakai Suzuki Smart Hybrid," ucap dia.
(ray/fea)