Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza memastikan insentif untuk motor listrik bakal diumumkan dan disahkan pada Agustus, sesuai pernyataannya pada awal bulan ini. Walau begitu hingga saat ini dia menyatakan skemanya belum diputuskan.
"Tetap Agustus, ya. Mudah-mudahan semua on the track," kata Faisol di Jakarta, Senin (21/7), diberitakan Antara.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga menyampaikan untuk menyesuaikan target pengesahan pada Agustus itu pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Selain itu dikatakan kebijakan ini akan dibahas dalam Rapat Kordinasi Terbatas (Rakotas).
Faisol menilai insentif pembelian motor listrik bukan cuma dibutuhkan masyarakat tetapi juga pelaku industri.
Sedari insentif sebelumnya, Rp7 juta per unit, berakhir pada tahun lalu, Asosiasi Industri Motor Listrik Indonesia (Aismoli) berulang kali curhat soal kondisi para pelaku industri.
Banyak anggota asosiasi mengalami penyusutan bisnis tajam, bahkan salah satu produsen disebut surut hingga tersisa 20 persen pada Januari-Maret 2025.
Aismoli ingin insentif dilanjutkan, tetapi jika tidak pemerintah diharapkan memastikan demikian agar pelaku industri tak berharap.
Masa menunggu insentif dilanjutkan justru yang dikatakan membuat industri motor listrik redup.
"Jadi, belum ada perubahan yang pasti bahawa insentif itu memang dibutuhkan sebagaimana diinginkan oleh asosiasi. Kami juga merespons, memang skemanya belum bisa kami putuskan (untuk saat ini)," ucap Faisol.
Pada awal Juli ini Faisol mengungkap anggaran buat insentif motor listrik tahun ini sudah disetujui Kemenkeu sebesar Rp250 miliar.
Meski demikian perlu diskusi lanjutan bersama kementerian teknis terkait skema pemberian insentif.
Faisol menyebut ada sejumlah usulan soal skema itu, di antaranya mengikuti model lama Rp7 juta untuk setiap pembelian satu motor listrik dan diubah menjadi pemberian insentif Bea Masuk Ditanggung Pemerintah (BMDTP).
(fea)