Honda Ungkap Penyebab Penjualan Sepeda Motor Turun

CNN Indonesia
Minggu, 17 Agu 2025 08:18 WIB
Penjualan motor Januari-Juli 2025 berjumlah 3.691.677 unit. Angka ini mengecil sekitar 2 persen ketimbang Januari-Juli 2024 dengan perolehan 3.769.895 unit.
Penjualan motor Januari-Juli 2025 berjumlah 3.691.677 unit. Angka ini mengecil sekitar 2 persen ketimbang Januari-Juli 2024 dengan perolehan 3.769.895 unit. CNN Indonesia/ Adi Ibrahim
Jakarta, CNN Indonesia --

Penjualan sepeda motor di Indonesia pada Januari hingga Juli 2025 sedang mengalami perlambatan.

Menurut penguasa pasar roda dua Tanah Air, Astra Honda Motor (AHM), kondisi tersebut salah satunya dipicu oleh faktor ekonomi yang mengakibatkan PHK massal hingga efisiensi belanja pemerintah.

"Kalau dipilah-pilah ada beberapa daerah yang relate dengan manufaktur itu rada turun, ada layoff di beberapa tempat," kata Direktur Pemasaran AHM Octavianus Dwi di Jakarta, Kamis (15/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemudian, ada beberapa daerah yang mengandalkan anggaran pemerintah itu juga terpengaruh. Karena kan ada relokasi fokus anggaran," ucap dia menambahkan.

Menurut data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan dari lima anggotanya yaitu Honda, Yamaha, Kawasaki, Suzuki, dan TVS pada periode Januari-Juli 2025 berjumlah 3.691.677 unit. Angka ini mengecil sekitar 2 persen ketimbang Januari-Juli 2024 dengan perolehan 3.769.895 unit.

Honda mengakui penjualan menyusut seiring dengan penurunan pasar pada periode tersebut menjadi 2,8 juta unit. Tipe skutik menguasai pasar sebesar 94 persen.

Modelmatik yang menjadi andalan utama Honda di antaranya Scoopy, Vario series, PCX, hingga Beat series.

Lebih lanjut, Octa memaparkan untuk sejumlah daerah yang memiliki bisnis komoditi, justru mengalami penurunan permintaan sepeda motor yang tak terlalu dalam.

Pada kesempatan yang sama,Thomas Wijaya, Wakil Presiden Eksekutif AHM berharap pasar motor semester kedua tahun ini akan lebih baik.

Dengan begitu, penjualan sepeda motor tetap stabil dari realiasitahun kemarin yang angkanya tembus 6,3 juta unit, di mana itu melampaui targetAISI selama 2024 yakni antara 6,2 juta hingga 6,5 juta unit.

"Jadi kami harapkan semester dua ada peningkatan jadi diakhir tahun kurang lebih stabil dari tahun lalu, atau bisa sampai 6,4 juta unit kurang lebih, atau naik sampai 6,7 juta unit," tutup Thomas.

(ryh/mik)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER