Tesla Uji Sistem Otonom Berbasis AI di Jalan Umum Jepang

CNN Indonesia
Sabtu, 23 Agu 2025 11:50 WIB
Bila uji coba berhasil dan mendapat izin dari pemerintah Jepang, Tesla bakal mengaktifkan teknologi AI untuk sistem otonom di 30 ribu unit. (Los Angeles Times via Getty Imag/Gary Coronado)
Jakarta, CNN Indonesia --

Tesla kembali menguji coba mobil otonom berbasis kecerdasan buatan (AI) yang kali ini dilakukan di Jepang. Uniknya dari uji coba ini adalah pengemudi tetap diminta memegang setir, namun seluruh kendali utama seperti gas, rem, hingga arah mobil sepenuhnya dijalankan sistem AI.

Melansir Nikkei Asia, pengujian dilakukan sejak musim panas atau bulan Juni-Agustus ini dengan melibatkan karyawan Tesla. Objektif utama Tesla kali ini adalah memastikan keamanan sekaligus melatih kemampuan AI.

Mengingat uji coba tersebut menyasar penyempurnaan kepresisian sistem AI, maka kemungkinan besar mobil-mobil Tesla lain yang sudah beredar cukup memperbarui sistem perangkat lunak mereka (software update).

Teknologi otonom Tesla digolongkan ke level 2 yang mana berarti mobil tersebut tidak sepenuhnya bisa dibiarkan berjalan sendiri tanpa pengawasan. Pengemudi tetap harus siaga mengambil alih kendali jika diperlukan.

Ada perbedaan antara teknologi Tesla dengan fitur serupa milik Toyota, Nissan atau Honda yang masih sebatas lane keeping dan adaptive cruise control. Sistem Tesla tidak bergantung pada peta presisi tinggi, AI langsung menganalisis kondisi jalan lewat kamera lalu mengambil keputusan secara real time.

Rencana aplikasikan ke 30 ribu unit Tesla

Sesegera setelah uji coba berhasil dan Tesla mengantongi izin dari pemerintah Jepang, mereka bakal mengaktifkan teknologi ini ke lebih dari 30 ribu unitnya yang sudah terjual di Negeri Matahari Terbit tersebut.

Jepang adalah negara ketiga yang Tesla pilih untuk mengadopsi fitur ini, setelah Amerika Serikat dan China.

Persaingan mobil otonom tampaknya menuju ke tren penggunaan sistem "end-to-end" yang sepenuhnya ditangani AI.

China bahkan menjadikannya fitur wajib di mobil kelas menengah ke atas. Toyota, Nissan, dan Honda juga sudah menggandeng startup China Momenta untuk mengembangkan teknologi serupa, sementara Honda menargetkan meluncurkan sistem buatan sendiri pada 2027 lewat kerja sama dengan perusahaan asal Inggris.

Namun tidak serta merta mulus, ada beberapa ganjalan soal sorotan keamanan dari teknologi ini.

Sebelumnya telah tercatat beberapa kali kecelakaan mobil otonom baik di AS maupun China. Oleh karenanya, di Jepang mereka mengklasifikasikan teknologi otonom Tesla di level 2 untuk mewajibkan pengemudi tetap bersiaga untuk meminimalisir kecelakaan.

(job/fea)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK