Viral di Medsos, Rombongan Tot Tot Wuk Wuk Salip Mobil Sultan HB X

Sebuah video menunjukkan mobil Sri Sultan Hamengkubuwono ke-10 atau HB X disalip rombongan 'tot tot wuk wuk' di Jalan Raya viral di media sosial. Warganet pun langsung heboh mengomentari kejadian tersebut.

Dalam video tersebut terlihat rombongan dengan pengawalan polisi menyalip kendaraan HB X yang berhenti saat lampu merah.

Lihat Juga : Korlantas Gandeng Pakar Evaluasi Penggunaan Tot Tot Wuk Wuk di Jalan

Melansir akun Thread @krisnaadipradana, mobil yang ditunggangi Sultan HBX, Lexus LM 350h berkelir hitam itu berhenti bersama kendaraan-kendaraan lain ketika lampu merah. Tak lama kudian, ada mobil polisi dengan sirene yang muncul dari arah belakang.

Mobil polisi bersirene itu tampak mengawal sejumlah kendaraan untuk bersama-sama menyalip mobil HB X dan pengendara lain yang berhenti. Kejadian itu pun menjadi perbincangan warganet di media sosial.

Koordinator Substansi Bagian Humas Biro Umum, Humas, dan Protokol Setda DIY Ditya Nanaryo Aji membenarkan kejadian tersebut. Menurut dia momen itu terjadi ketika Sultan HB X mendampingi Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang berkunjung ke Kelor, Karangmojo, Gunungkidul, Rabu (8/10).

"Betul, kendaraan tersebut memang milik Sri Sultan HB X. Beliau menggunakan kendaraan pribadi saat mendampingi kunjungan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan di Karangmojo, Gunungkidul," kata Ditya, melansir Detik, Sabtu (11/10).

Lihat Juga : Tak Ada Lagi 'Tot Tot Wuk Wuk', Prabowo Pun Berhenti saat Lampu Merah

Ditya juga membenarkan kejadian mobil Sultan HB X yang berhenti karena lampu merah dan disalip sejumlah mobil yang dikawal mobil patwal. Namun, dia belum bisa mengungkap siapa rombongan yang menyalip kendaraan HB X tersebut.

Sebelumnya, Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri memutuskan melakukan pembekuan sementara penggunaan sirene dan rotator yang disebut masyarakat sebagai "Tot Tot Wuk Wuk" dalam pengawalan di jalan raya.

Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho mengatakan pembekuan ini dilakukan sembari pihaknya mengevaluasi soal penggunaan sirene dan strobo saat pengawalan.

"Kami menghentikan sementara penggunaan suara-suara itu, sembari dievaluasi secara menyeluruh. Pengawalan tetap bisa berjalan, hanya saja untuk penggunaan sirene dan strobo sifatnya dievaluasi. Kalau memang tidak prioritas, sebaiknya tidak dibunyikan," kata Agus lewat keterangan tertulis, Sabtu (20/9).