Toyota Punya Lembaga Riset Biofuel di China
Biofuel dipercaya sebagai energi terbarukan yang dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil minyak. Salah satu perusahaan yang gencar melakukan riset biofuel adalah raksasa otomotif Jepang, Toyota Motor Corp (TMC).
Selain di Jepang, Toyota pernah melakukan riset biofuel di Indonesia tepatnya di pabrik Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) berlokasi di Karawang, Jawa Barat. Selain di Indonesia, Toyota juga punya lembaga riset biofuel di China.
Hiroki Nakajima sebagai Executive Vice President, TMC menjelaskan lembaga riset biofuel yang berdiri di China mengembangkan bioetanol dari selulosa.
Lihat Juga :Laporan dari Jepang Toyota Gandeng Pertamina Kembangkan Material Bioetanol Nonpangan |
Selulosa merupakan polimer glukosa yang sulit dipecah karena struktur kimianya yang sangat kompleks. Dalam prosesnya perlu menghilangkan komponen seperti lignin dan hemiselulosa, serta melepaskan gula dari struktur selulosa itu sendiri.
"Saat ini riset tersebut masih dalam tahap eksperimental, namun kami optimistis bahwa etanol berbasis non-pangan dapat menjadi solusi penting untuk memperluas pemanfaatan biofuel di berbagai wilayah," kata Nakajima kepada media di sela-sela Japan Mobility Show 2025 pada pekan lalu.
Menurut Nakajima, pihaknya terus melakukan penelitian sumber biofuel dari berbagai komponen.
Untuk diketahui, ada dua jenis utama biofuel yakni terbuat dari tanaman pangan, seperti minyak kelapa sawit, jagung, atau tebu.
Kedua yakni biofuel terbuat dari biomassa nonpangan, seperti residu kegiatan agrikultur atau limbah aktivitas kehutanan.
Lihat Juga :Laporan dari Jepang Toyota Akui Biofuel Energi Masa Depan di Indonesia |
"Secara umum, biofuel saat ini banyak diproduksi dari sumber pangan seperti jagung atau tebu. Namun, muncul perdebatan global terkait etika penggunaan bahan pangan untuk energi," ucap Nakajima.
"Karena itu, kami juga meneliti cara memproduksi etanol dari tanaman non-pangan - misalnya tanaman yang dapat tumbuh tanpa pupuk khusus atau bisa dipanen dua hingga tiga kali dalam setahun," ujar Nakajima kemudian.
Sebelumnya President Carbon Neutral Engineering Development Center Keiji Kaita mengatakan bahwa Toyota melakukan pengembangan biofuel jenis bioetanol berbasis nonpangan di Indonesia.
Kaita menjelaskan pihaknya telah menggandeng perusahaan pelat merah Pertamina dalam penelitian ini.
"Saat ini, kami mungkin sedang mempelajarinya dengan menggunakan sorgum. Mungkin sisa perasan tebu, mungkin juga batang atau daun jagung yang dibuang para petani," kata Kaita di sela-sela kegiatan Toyota Global Workshop, di Tokyo, Jepang, Jumat (31/10).
"Kami juga telah bekerjasama dengan Pertamina," ucapnya.
(mik)