Viral Pertalite Campur Etanol di Jatim, Ini Jawaban Pertamina
Tak sedikit masyarakat mempertanyakan spesifikasi Pertalite, termasuk dugaan jika bahan bakar itu memiliki kandungan etanol di dalamnya.
Pertanyaan itu makin gencar usai fenomena motor brebet atau ngadat setelah diisi Pertalite di sejumlah wilayah Jawa Timur bermunculan. Lantas apakah benar Pertalite memiliki kandungan etanol?
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra memastikan tidak ada campuran etanol pada Pertalite. Sejauh ini etanol hanya terkandung pada bahan bakar Pertamina yaitu Pertamax Green dengan campuran 5 persen.
"Apakah Pertalite saat ini mengandung etanol? Tidak mengandung etanol," kata Ega mengutip detik, Jumat (7/11).
Lihat Juga :Laporan dari Jepang Toyota: Perhatikan Dampak Sifat Kimia Etanol pada BBM |
Ega menegaskan masyarakat juga tak perlu khawatir dengan isu yang beredar sembari menekankan bila bahan bakar dengan RON 90 tersebut nihil campuran etanol.
"Jadi Pertalite saat ini tidak mengandung etanol," ucapnya.
Selain itu Ega menyebut Pertalite merupakan bahan bakar murni tanpa adanya kandungan air.
Hal ini menjawab pertanyaan mengenai terdapat kandungan air pada Pertalite sehingga menjadi sebab ratusan motor di Jawa Timur brebet secara serentak.
Pihak Pertamina pun telah melakukan serangkaian pengujian terkait kandungan air, dan hasilnya tak ditemukan sama sekali.
"Kami juga melakukan pengecekan dengan standar visual clarity dan kejernihan warna daripada BBM untuk mengindikasi apakah ada kontaminan di dalam produk tersebut. Sejauh ini kami tidak menemukan indikasi hal tersebut," ucap Ega.
Sementara itu Koordinator Pengujian Aplikasi Produk Lemigas Kementerian ESDM Cahyo Setyo Wibowo mengungkap pihaknya telah mengambil sampel Pertalite dari sejumlah SPBU di Jawa Timur untuk diuji di laboratorium.
Kata Cahyo Lemigas bersama Ditjen Migas akan terus melakukan analisis lanjutan, termasuk jika ditemukan laporan serupa di daerah lain.
"Kemudian bisa kami sampaikan, pemantauan langsung yang bersama-sama dan dilanjutkan dengan contoh atau sampel yang dikirimkan ke Lemigas. Sampai hari ini didapatkan hasil yang bahasa secara legalnya, adalah on spesifikasi, atau sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan pemerintah, yaitu untuk jenis produk Pertalite. Ini mengacu ke SK Dirjen Migas Nomor 486 Tahun 2017," terang Cahyo.
Untuk dipahami, Pertalite merupakan salah satu jenis BBM yang mendapat subsidi sejak ditetapkan menjadi JBKP (Jenis BBM Khusus Penugasan).
Soal spesifikasi, dalam lampiran Keputusan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Nomor 0486.K/10/DJM.S/2017, standar dan mutu (spesifikasi) BBM jenis bensin 90 yang dipasarkan di dalam negeri, Pertalite memiliki angka oktan 90, stabilitas oksidasi dengan batasan minimal 360 menit.
Kandungan sulfur maksimal 0,05%m/m (setara dengan 500 ppm), sulfur merkaptan 0,002%m/m (setara dengan 20 ppm), dan tidak memiliki kandungan timbal. Pertalite memiliki warna hijau dengan visual jernih dan terang. Dengan spesifikasi tersebut, Pertalite menjanjikan jarak tempuh yang lebih jauh. Ini karena pembakaran yang dihasilkan lebih baik.
Namun, tidak semua kendaraan cocok pakai Pertalite, sebab bahan bakar ini hanya sesuai digunakan terhadap mesin dengan rasio kompresi 9:1 sampai 10:1.
(ryh/mik)