Produsen otomotif asal China, Chery, mengaku siap membantu pemerintah untuk memenuhi ambisi Presiden Prabowo Subianto yang hendak membangun industri mobil nasional di dalam negeri.
Menurut Budi Darmawan, Direktur Pemasaran Chery Sales Indonesia (CSI), pihaknya akan memberi dukungan dalam bentuk apa pun jika diminta pemerintah.
"Kami pada intinya support ya tentunya. Sebagai pelaku otomotif kami akan dukung apapun yang pemerintah butuhkan," kata Budi ditemui di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (8/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya Chery, merek lain juga menyatakan minat berpartisipasi dalam proyek pengembangan mobil nasional yang tengah digagas Pemerintah.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut Hyundai memiliki ketertarikan mengembangkan mobil nasional dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri atau TKDN mencapai 80 persen.
Airlangga menyebut hal itu usulan yang disampaikan langsung oleh Hyundai setelah pertemuannya dengan President of Hyundai Motor Group Amb. Sung Kim, di Gyeongju, Korea Selatan, (30/10).
"Mereka punya usulan mobil nasional yang TKDN-nya di atas 80 persen. Tetapi sekarang masih dalam bentuk model," ujar Airlangga mengutip CNBC Indonesia, Rabu (5/11).
Keinginan membangun mobil nasional sebelumnya diungkap Prabowo pada Oktober 2025. Saat itu ia menyampaikan misi membangun mobil buatan Indonesia dalam kurun waktu tiga tahun mendatang.
Di sisi lain, dua perusahaan afiliasi pemerintah, yaitu Teknologi Militer Indonesia (TMI) dan Pindad diduga telah mendapat mandat membuat mobil nasional. Masing-masing memiliki tugas tersendiri membangkitkan industri otomotif nasional.
Kabarnya kedua perusahaan tengah mengembangkan mobil nasional dengan karakteristik berbeda, tetapi sama-sama dirancang memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Pindad sendiri dikenal sebagai perusahaan berbasis militer yang acap memproduksi senjata hingga kendaraan taktis. Salah satu model yang telah dikonversi Pindad menjadi mobil penumpang adalah Maung.
Sementara TMI merupakan perusahaan baru asuhan Kementerian Pertahanan. TMI sempat memamerkan konsep SUV listrik dalam bentuk purwarupa tanah liat pada ajang GIIAS 1025 pada Juli.
SUV bernama i2C atau Indigenous Indonesian Car yang jika diterjemahkan 'mobil asli Indonesia' itu ditargetkan masuk tahap produksi massal paling lama 2028. Harapannya, mobil ini dapat dilepas ke pasar dengan harga di bawah Rp500 juta.
(ryh/fea)