Pabrikan asal Vietnam, Vinfast, menyatakan bakal memproduksi MPV listrik secara lokal di Indonesia tahun depan. Langkah ini menjadi strategi perusahaan untuk memperkuat eksistensinya, sekaligus menantang dominasi pemain yang sudah lebih dahulu hadir seperti BYD M6.
Model MPV yang bakal dirakit lokal itu kemungkinan besar merujuk pada Limo Green yang sudah dipamerkan di Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) pada November 2025. Rumornya mobil ini dijadwalkan meluncur di Indonesia pada Maret 2026.
Limo Green sudah dijual di Vietnam dengan kapasitas enam penumpang, namun bila dijual di Indonesia bisa jadi ada pilihan tujuh penumpang. Di Vietnam kapasitas baterai yang tersedia 60,13 kWh dengan klaim jarak tempuh 450 km.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan tentunya MPV yang akan kami kembangkan karena kami menyadari potensi MPV sangat besar di Indonesia," kata CEO VinFast Indonesia Kariyanto Hardjosoemarto di Subang, Jawa Barat, Senin (15/12).
Untuk saat ini Vinfast baru melakukan investasi tahap pertama yang baru saja diresmikan di Subang, Jawa Barat. Nilai investasinya lebih dari US$300 juta dengan kapasitas produksi awal 50.000 unit per tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain memproduksi mobil listrik, pabrik ini juga bakal dipakai untuk merakit motor listrik Vinfast pada 2026.
Fasilitas ini dilengkapi lini produksi terintegrasi berstandar internasional dengan tingkat otomasi dan teknologi canggih. Area produksi mencakup body welding (pengelasan bodi), painting (pengecatan), assembly (perakitan), pusat inspeksi kualitas, serta gudang logistik.
Pada tahap ini pabrik hanya memproduksi VF 3, VF 5, VF 6, dan VF 7 dengan setir kanan. Model-model ini dirancang untuk kebutuhan mobilitas perkotaan, menyasar konsumen muda dan keluarga modern.
Ke depan, Vinfast bakal kembali menambah modal di Indonesia dengan total investasi lebih dari US$1 miliar atau sekitar Rp16 triliun. Dana segar tersebut bakal dimanfaatkan untuk memperluas pabrik di Tanah Air.
Pham Sanh Chau, CEO VinFast Asia menjelaskan itu merupakan fase lanjutan, di mana kapasitas produksi dapat ditingkatkan hingga 350 ribu unit kendaraan per tahun untuk memenuhi permintaan pasar domestik sekaligus membuka peluang ekspor.
Pabrik Subang juga diproyeksikan menciptakan 5 ribu hingga 15 ribu lapangan kerja langsung, serta ribuan lapangan kerja tidak langsung di sektor rantai pasok dan layanan pendukung.
"Lokalisasi dinilai sebagai fondasi utama bagi keberlanjutan VinFast, sekaligus kontribusi nyata terhadap target pertumbuhan ekonomi, industrialisasi, dan penciptaan lapangan kerja nasional. Dengan beroperasinya pabrik ini, VinFast telah membangun salah satu ekosistem kendaraan listrik paling terintegrasi di Indonesia," katanya.
(ryh/fea)