Jakarta, CNN Indonesia -- Ribuan tahun yang lalu, manusia menemukan bahwa biji di dalam polong hijau pohon kakao bisa dibuat menjadi makanan. Orang-orang di Amerika Selatan memanen bijinya untuk membuat cokelat hangat.
Sejak itu mereka mencari cara lain untuk mengolah cokelat dari biji kakao.
Jessica Murray, ahli cokelat dan lulusan Food Science and Business Washington State University, menjelaskan bahwa biji kakao dapat dipisahkan menjadi beberapa bagian yang berbeda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertama, kita dapat mengekstrak lemak atau mentega kakao dari biji cokelat. Kedua, biji cokelat bisa ditumbuk hingga teksturnya padat. Ketika kita mencampur dua bagian ini bersama-sama, kita bisa membuat cokelat putih, cokelat susu, maupun cokelat pahit.
"Membuat cokelat mirip sekali dengan percobaan menumbuhkan gula kristal dalam toples," katanya.
Kalau kalian pernah mencoba eksperimen ini, kalian tahu bahwa gula kristal tumbuh pada seutas benang dalam botol penuh air gula setelah ditinggal selama beberapa minggu.
Nah,
cocoa butter alias mentega kakao sebenarnya mengandung kristal, lho. Meskipun kristal ini hanya bisa dilihat menggunakan mikroskop, tapi kita bisa melihatnya dari tekstur cokelat seperti ‘mengkilap’.
Menurut Murray, ada kristal khusus yang membuat cokelat terlihat dan terasa paling enak: kristal beta.
Ketika membuat cokelat, cokelat padat akan dicampur dengan cokelat cair – inilah yang membantu kristal beta terbentuk. Coklat batangan ini ditambahkan ke dalam adonan ketika temperatur cokelat cairnya mencapai 40.5 derajat Celcius.
(ded/ded)