Melawan Penyelundupan Anak

Bahariyani Mareza | CNN Indonesia
Rabu, 01 Jun 2016 16:05 WIB
Faktor ekonomi membuat kasus-kasus penyelundupan dan penjualan anak masih sangat tinggi di seluruh dunia. Ayo lawan!
Ilustrasi (aufalmq/Thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kemiskinan memberikan dampak yang panjang dalam kehidupan, khususnya anak-anak. Faktor ekonomi membuat kasus-kasus penyelundupan dan penjualan anak masih sangat tinggi di seluruh dunia. Bahkan bisnis haram ini menjanjikan keuntungan finansial yang besar. 

Kalau membandingkan dengan kasus penjualan manusia, maka satu dari lima korban penjualan manusia adalah anak-anak. Menurut studi Eksploitasi Seksual Komersial Anak dari John Jay College di New York, sebanyak 50 persen korban jual-beli anak melibatkan anak laki-laki.

Penyelundupan manusia adalah bisnis ilegal yang paling menguntungkan di Eropa. Korbannya berasal dari keluarga di negara miskin dan berkembang. Seperti Afrika, Asia, dan anak-anak korban perang yang terpisah dari kedua orang tuanya.

Anak-anak korban penjualan ini seringkali berakhir dengan nasib malang. Mereka dipaksa melakukan kerja paksa, mengemis, sampai eksploitasi seksual.

Sebagai contoh, anak-anak dari kawasan Timur Tengah biasanya dijadikan korban pengemis dan pencopet di Eropa Barat. Anak-anak Afrika, terutama gadis menjadi obyek pornografi dengan iming-iming menjadi model.

Sedangkan anak-anak Asia sering kali diambil tenaganya untuk pekerjaan yang melelahkan dengan upah murah.

Motif terjadinya penyelundupan manusia sangatlah beragam, mulai dari tekanan ekonomi dan penculikan. Juga keadaan krisis seperti peperangan dan lemahnya perlindungan negara terhadap anak.

Bahkan yang mengerikan, menurut sebuah organisasi bernama Polaris, banyak anak-anak dicuci otaknya agar tidak pernah merasa diperdagangkan. Mereka seperti terjebak bahwa itulah pekerjaan mereka.

Yuk bagikan pendapatmu bagaimana seharusnya dunia memperlakukan anak-anak dengan baik dan melawan penyelundupan manusia, terutama anak-anak. Bagikan di web student.cnnindonesia.com melalui tombol Kirim Artikel, atau kirimkan ke email [email protected]. (ded/ded)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER