Pemuda Ka'bah Siap Motori PPP Ubah Haluan ke Jokowi

CNN Indonesia
Kamis, 21 Agu 2014 14:42 WIB
Gerakan Pemuda Kabah menduga hanya segelintir elit di Dewan Pimpinan Pusat PPP yang menghendaki berkoalisi dengan Prabowo. Lantaran banyak yang tidak berani membantah Suryadharma Ali.
Aksi unjuk rasa Gerakan Pemuda Ka'bah. (CNN Indonesia/Mega Putra Ratya)
Jakarta, CNN Indonesia --

Gerakan Pemuda Ka'bah selaku salah satu organisasi sayap Partai Persatuan Pembangunan mendesak PPP mengubah haluan koalisi dari Prabowo ke Jokowi. Untuk menggolkan tujuan itu, GPK akan aktif bersuara di Muktamar PPP mendatang.
 

Menurut Sekretaris Jenderal GPK Djoko Kertopati, organisasi sayap punya hak suara di Muktamar PPP, termasuk GPK. “Koalisi permanen dengan Prabowo itu tidak logis. Dalam politik, tidak ada koalisi permanen,” kata Djoko kepada CNNIndonesia di Jakarta, Kamis (21/8).
 

Djoko menduga selama ini hanya segelintir elit di Dewan Pimpinan Pusat PPP yang menghendaki berkoalisi dengan Prabowo. Menurutnya, banyak para pengurus DPP yang tidak berani membantah Ketua Umum PPP.
 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua Umum GPK Syahrial Agamas pun menyatakan siap merebut suara pada Muktamar PPP. Sebab, Gerakan Pemuda Ka'bah sejak dulu sudah mendukung Jokowi. “Kami otomatis akan komandokan agar kader merapat ke Jokowi,” kata dia.
 

Syahrial mengatakan, PPP khususnya GPK sesungguhnya mempunyai hubungan emosional dengan Jusuf Kalla yang berasal dari Nahdlatul Ulama. GPK pun yakin Jokowi-JK akan jauh lebih bermanfaat bagi rakyat. Terlebih latar belakang Jokowi sama-sama berasal dari rakyat.
 

Sebelumnya, Sekjen PPP M. Romahurmuziy menyatakan partainya tetap solid mendukung Prabowo apapun keputusan Mahkamah Konstitusi soal sengketa Pemilu Presiden 2014. “Tidak ada perpecahan. Tidak ada persoalan (di internal partai). Kami tetap dalam koalisi Merah Putih,” kata Romy.
 

Ketua Umum PPP Suryadharma Ali juga mengatakan partainya tetap setia pada Prabowo. “Sampai sekarang kami belum berpikir menyeberang ke kubu sana (Jokowi). Kalau ada 1-2 orang yang berpikir seperti itu, itu pandangan pribadi,” kata SDA.
 

Menurut mantan Menteri Agama itu, PPP siap berada di luar pemerintahan apabila MK menolak gugatan Prabowo-Hatta. “Tidak masalah jadi oposisi. PPP sudah terlatih selama 32 tahun (di masa Orde Baru),” ujar SDA.

Terkait Muktamar PPP yang dapat mengubah arah dukungan partai, Romy tak menampiknya. “Silakan tanya muktamirin (peserta muktmar) nanti. Saya hanya bertanggung jawab pada kepengurusan saat ini,” kata Ketua Komisi IV DPR itu.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER