Jakarta, CNN Indonesia -- Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra menunggu usulan Dewan Pimpinan Daerah Gerindra DKI Jakarta soal kandidat pengganti Basuki Tjahaja Purnama di kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Ahok –sapaan akrab Basuki– akan naik menjadi Gubernur DKI Jakarta menggantikan Joko Widodo yang pada Oktober mendatang bakal dilantik menjadi Presiden RI.
“Sesuai mekanisme, kami menunggu masukan dari DPD DKI. Sementara ini DPD belum memutuskan siapa saja calon yang akan diajukan (untuk menjadi Wagub),” kata Ketua DPP Partai Gerindra Desmond Junaidi Mahesa kepada CNNIndonesia, Senin (25/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski Ahok menjadi Gubernur DKI karena menggantikan Jokowi yang berasal dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Gerindra berpendapat kursi Wagub DKI tidak otomatis menjadi milik PDIP. “Terjemahan undang-undangnya tidak begitu,” ujar Desmond.
Anggota Komisi III DPR itu mengatakan, Gerindra dan PDIP memang merupakan partai pengusung Jokowi dan Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2012. Namun ketika Jokowi melepas jabatan sebagai Gubernur, tak ada aturan yang mengatakan kursi Wagub juga harus diisi oleh PDIP.
“Jadi biar Gerindra usulkan nama calon Wagub, PDIP juga usulkan. Tinggal nanti bagai mana kami kompromikan nama-nama itu itu di DPRD DKI,” kata Desmond. Sebab penentuan final pada akhirnya ada di tingkat DPRD DKI Jakarta.
Desmond menekankan, penentuan kandidat Wagub pun bukan berdasarkan selera Ahok semata, tapi berdasarkan kepentingan DKI yang lebih besar. “DPP Gerindra akan mencermati situasi politik di DKI dan membuat hitung-hitungan sendiri,” ujarnya.
Secara terpisah, Ketua Fraksi Partai Gerindra di DPRD DKI Jakarta Mohamad Sanusi mengatakan partainya punya hak yang sama besar seperti PDIP dalam mengajukan nama calon Wagub DKI. Namun sampai saat ini DPD Gerindra DKI belum memutuskan nama-nama kandidat Wagub.
“Butuh waktu yang tidak sebentar untuk memutuskan siapa yang akan diusung. Kami tidak bisa sebutkan nama-nama itu sekarang,” kata Wakil Bendahara DPD Gerindra DKI itu.