KABINET JOKOWI-JK

NasDem Pasif Atur Formasi Kabinet

CNN Indonesia
Senin, 15 Sep 2014 15:43 WIB
NasDem enggan merecoki pemilihan calon pengisi formatur kabinet dan memastikan pihaknya dalam posisi pasif sebagai bentuk komitmen koalisi tanpa transaksional
Politisi NasDem Ferry Mursyidan Baldan/Detikfoto (Lamhot Aritonang)
Jakarta, CNN Indonesia --

Partai NasDem menegaskan pihaknya tidak akan mengganggu pihak pemilik kewenangan untuk membentuk formasi kabinet pemerintahan 2014-2019. NasDem, diungkapkan Ketua DPP NasDem Ferry Mursyidan Baldan tidak dalam posisi mengajukan inisiatif pengisi kursi menteri di dalam kabinet Jokowi-JK.

"Kami tidak dalam posisi mengambil inisiatif apalagi mengajukan nama,” kata Ferry saat dihubungi CNN Indonesia, Senin (15/9).

Ferry mambahkan, sikap NasDem merupakan resiko yang harus diambil saat masuk dalam koalisi Jokowo-JK bersama PDI Perjuangan, PKB dan Partai Hanura. “Kita komit, pada koalisi tanpa syarat. Sejauh ini NasDem masih dalam posisi tidak ada transaksional,” papar Ferry singkat.

Saat ditanya mengenai berapa banyak jumlah kementerian yang akan diusung Jokowi-JK, Ferry memastikan tidak akan ada penambahan kementerian baru, meskipun belum ada nama-nama yang keluar untuk mengisi kursi menteri pada 34 kementerian.

"Struktur baru tengah digodog, tapi belum ada nama. Setelah Jokowi-JK dilantik, tetap di jumlah 34 kementerian,” ungkapnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Deputi Tim Transisi Andi Widjajanto mengatakan hasil akhir soal formasi kabinet telah ditangan Presiden Terpilih Joko Widodo. "Tunggu Pak Jokowi," ujar Andi di Rumah Transisi, Senin (15/9). Andi menambahkan, Jokowi rencananya akan segera mengumumkan postur kabinetnya, Senin sore ini sekitar pukul 16.30.

Andi mengatakan formasi kabinet yang diinginkan oleh Jokowi adalah 19 kementerian tetap dan tiga kementerian baru (Agraria, BKKbn, Ekonomi Kreatif). "Pokoknya yang diminta didalami itu, kalau hasil akhir yang diinginkan Pak Jokowi kami tidak tahu."

Setelah postur kabinet diketahui, maka langkah selanjutnya adalah mencari orang-orang yang memiliki kompetensi untuk mengisi jabatan sebagai pembantu presiden itu.

"Kalau sudah jelas posturnya baru kita bicarakan orang," ujar Jokowi beberapa waktu lalu.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER