SAFARI POLITIK JOKOWI

Perdamaian Koalisi Tak Terkait Kabinet

CNN Indonesia
Rabu, 15 Okt 2014 13:51 WIB
Harapan Koalisi Merah Putih bisa 'berdamai' dengan Jokowi semakin besar. Pertemuan Jokowi dengan ketua umum partai menjadi sinyal positif bagi pemerintah baru.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberikan arahan pada pertemuan Koalisi Merah Putih di Jakarta Selatan, Jumat (25/9). (Vitalis Yogi Trisna/Antara)
Jakarta, CNN Indonesia -- Politisi PDI Perjuangan TB Hasanuddin mengakui pertemuan presiden terpilih 2014-2019 Joko Widodo dengan para ketua umum partai politik yang tergabung dalam koalisi partai pendukung Prabowo Subianto merupakan bentuk kerja sama di antara kedua koalisi untuk kesejahteraan rakyat Indonesia.



"Kerja sama untuk kesejahteraan rakyat ada. Kan itu usaha bersama," ujar Hasanuddin saat dihubungi CNN Indonesia, Rabu (15/10).

Ia pun berdalih saat ditanya apakah bentuk kerja samanya tersebut dalam bentuk kursi yang diberikan Jokowi kepada koalisi partai pendukung Prabowo Subianto di dalam kabinet. "(Bentuk kerjasama) itu kan tidak selalu harus ada di kabinet," ujarnya. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menekankan bahwa Safari politik yang dilakukan oleh Jokowi tersebut hanyalah untuk bersilaturahmi. Mengingat suasana di antara kedua koalisi terlihat serius dan tegang sejak pemilihan presiden 9 Juli 2014 lalu. "Tidak ada proses tawar menawar dalam pertemuan itu," tuturnya.

Safari Jokowi Wajar
Sementara itu, mantan calon wakil presiden Hatta Rajasa menilai pertemuan Jokowi dengan Aburizal Bakrie kemarin adalah hal yang wajar dalam perihal silaturahmi berpolitik. "Silaturahmi itu dianjurkan agama, itu baik," kata Hatta Rajasa di Kantor Fraksi PAN, Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (15/10).

Hatta menjelaskan hal tersebut tidak perlu dimaknai lain. Ia mencontohkan misalnya saat dirinya mengucapkan selamat kepada presiden terpilih Joko Widodo dianggap sinyal bahwa PAN akan merapat.

Hatta juga menghimbau kepada masyarakat supaya memberi kesempatan kepada Jokowi untuk membangun pemerintahan yang baik, sementara koalisi Prabowo akan tetap bersatu melakukan tugas check and balances di parlemen. Baginya hal tersebut akan menguntungkan bagi rakyat Indonesia.

"Yang tidak boleh itu politik jegal-menjegal," ujarnya.

Ditemui terpisah, politikus Partai Gerindra yang juga merupakan Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon, juga mengungkapkan hal yang sama. Ia menganggap pertemuan antara kedua tokoh politik tersebut adalah bentuk silaturahmi politik yang lazim dilakukan.

"Silaturahmi di antara tokoh politik itu baik, kami sangat mendukung,” kata Fadli.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER