Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo memberikan wejangan untuk anak-anak Papua untuk terus belajar dan tidak rendah diri terhadap minimnya sarana pendidikan dan kesehatan di daerah mereka. Wilayah timur Indonesia tersebut kerap kekurangan fasilitas dibandingkan daerah lain di nusantara.
Joko Widodo menyampaikan hal itu dalam konferensi video dengan delapan kota di tanah air di Istana Negara, Jakarta, usai prosesi lepas sambut dengan Susilo Bambang Yudhoyono, Senin (20/10).
"Anak-anak semua, dari SD, SMP, SMK, harus belajar terus, pagi dan malam. Saya kenal orang dari Papua ada yang menjadi profesor, tidak hanya puluhan, ratusan dokter (asal Papua) juga banyak sekali. Anak-anak harus optimistis, dengan belajar bisa menjadi bupati, gubernur, wali kota, menteri, bahkan presiden," kata Jokowi di acara yang diselenggarakan oleh para relawan dan disiarkan secara langsung oleh TVRI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masalah pendidikan yang masih membelit wilayah Papua salah satunya adalah banyaknya anak-anak di wilayah itu yang belum menikmati layanan pendidikan dasar karena terbatasnya ketersediaan gedung sekolah di daerah pegunungan dan lembah.
Selain itu, angka tuna aksara dan buta aksara penduduk usia 15-59 tahun di Papua masih tinggi, diperkirakan mencapai lebih dari 35 persen dari 1,8 juta jiwa.
Minimnya sarana kesehatan juga membuat masyarakat Papua rentan penyakit, salah satu yang terparah adalah merebaknya penyakit HIV/AIDS dengan mudah.
"Masalah pendidikan dan kesehatan dasar adalah sebuah hal yang mesti dinikmati oleh masyarakat Papua," ujar Jokowi. Ia mengimbau agar anak Papua tidak kalah dengan anak-anak lain di tanah air.
Jokowi juga menjelaskan soal pentingnya pembentukan karakter anak Indonesia. "Budi pekerti dan etika penting untuk pembentukan karakter anak. Memberikan identitas, jati diri, sehingga mereka betul-betul kelihatan memiliki karakter Indonesia yang santun, ramah, dan budi pekerti yang baik," jelas Jokowi.
Dalam video konferensi, Jokowi juga menghadiahkan sepeda untuk anak-anak Papua.