Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi serta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi (PPATK) dalam menelusuri rekam jejak para calon menterinya. Kedua institusi itu telah menyerahkan kembali daftar calon menteri kepada Jokowi dengan sejumlah catatan.
Kepala PPATK Muhammad Yusuf menyatakan institusinya tak ikut campur dalam penentuan kabinet. “PPATK hanya menelusuri aspek transaksi mencurigakan (calon menteri),” kata dia kepada CNN Indonesia, Rabu (22/10).
Sementara KPK menandai sejumlah nama calon menteri secara eksplisit dengan warna merah dan kuning. Calon menteri yang diberi tanda merah langsung dicoret Jokowi-JK dari daftar karena berpotensi tinggi tertangkap dalam kasus korupsi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara calon menteri yang diberi tanda kuning berarti kurang berisiko terjerat korupsi, namun pernah diadukan oleh masyarakat. Mereka ini masih memiliki peluang untuk dipilih Jokowi menjadi menteri.
Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas menyatakan calon menteri yang mendapat tanda merah tak lebih dari sepuluh orang. “Itu bentuk rekomendasi KPK kepada Pak Jokowi,” ujarnya.
Saat ini beredar kabar bahwa Jokowi akan mengirim utusan ke KPK untuk menyerahkan daftar nama calon menteri terbaru. Nama-nama itu disebut akan diumumkan hari ini.
“Secepatnya (kabinet diumumkan). Nanti jamnya saya beri tahu. Ini serius. Bisa siang, bisa sore,” kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, pagi ini.