KABINET JOKOWI

Khofifah Kembali Sorot tentang Suami Siaga

CNN Indonesia
Jumat, 24 Okt 2014 16:29 WIB
Ditanyai mengenai pencalonan sebagai menteri Kabinet Jokowi, Khofifah enggan berkomentar. Antusiasme muncul saat dia bicara persoalan perempuan dan anak.
Ditanyai mengenai pencalonan sebagai menteri Kabinet Jokowi, Khofifah enggan berkomentar. Antusiasme muncul saat dia bicara persoalan perempuan dan anak. (CNN Indonesia/ Endro Priherdityo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Khofifah Indar Parawansa tetep kukuh menolak berkomentar mengenai desas desus dirinya sebagai salah satu calon menteri Kabinet Joko Widodo.

Meski telah didaulat sebagai bagian dari pokja Tim Transisi untuk isu perempuan dan anak serta dipanggil oleh Presiden Jokowi ke Istana Merdeka, Khofifah memilih bersikap rendah hati.

"Saya tidak bisa menjelaskan. Tunggu nanti saja kalau menterinya sudah terpilih," kata Khofifah saat dihubungi CNN Indonesia, Jumat (24/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, keenggannya tersebut berubah menjadi antusiasme saat mantan anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) tersebut ditanyai mengenai pandangannya tentang persoalan perempuan dan anak.

Di matanya, ada sejumlah isu fundamental yang masih menjadi tantangan Indonesia ke depan, terutama masalah kesetaraan dan keadilan gender perempuan. Pasalnya, Indeks Kesetaraan dan Keadilan Gender Perempuan di Indonesia dinilainya masih rendah.

Selain persoalan kesetaraan gender, Khofifah menilai pelanan kesehatan, pendidikan dan pendapatan merupakan tiga hal penting yang mesti diperhatikan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan perempuan dan anak.

Sejauh pengamatannya, pelayanan kesehatan yang lamban menjadi faktor terbengkalainya penanganan perempuan melahirkan. Imbasnya, angka kematianpun meningkat akibat komplikasi persalinan yang disertai dengan lambatnya pengambilan keputusan.

Untuk mengurangi angka kematian, Khofifah pernah membuat sebuah program, yakni suami siaga, saat menjabat sebagai Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan semasa Kabinet Persatuan Nasional.

"Jadi, mestinya suami bersiap-siap kalau isterinya kontraksi," kata lulusan Universitas Airlangga tersebut. Khofifah juga bercerita banyak mengenai persoalan diskriminasi anak dan sulitnya anak mendapatkan akses pendidikan di sekolah. 

"Persoalan perempuan dan anak itu kini menjadi sorotan penting dan segera membutuhkan penyelesaian, kata dia. 

Menurut berbagai sumber, Khofifah saat ini santer disebut sebagai calon terkuat untuk Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada kabinet Jokowi. Pada masa kampanye lalu, Jokowi memberi kepercayaan Khofifah sebagai Ketua Tim Pemenangan Jawa Timur.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER