KISRUH PPP

Suryadharma: Romy Ketum PPP, yang Benar Saja!

CNN Indonesia
Kamis, 30 Okt 2014 15:18 WIB
“Enggak ada undangannya. Sebagai apa diundang? Sebagai apa diundang? Hah? Diundang sebagai apa?” kata Suryadharma Ali dengan ketus.
Ketua Umum DPP PPP Romahurmuzy (tengah) seusai Rapat Pimpinan Nasional I DPP PPP 28-29 Oktober 2014 di Jakarta, Rabu (29/10). (Antara/Muhammad Ifdhal)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suryadharma Ali (SDA) tak mengakui kepemimpinan PPP di bawah komando Romahurmuziy (Romy) sesuai keputusan Kementerian Hukum dan HAM. Saat ini terjadi dualisme kepemimpinan di tubuh PPP.

Suryadharma, yang menggelar muktamar di Sahid Jaya Hotel, Jakarta, hari ini,, Rabu (30/10), mengatakan pihaknya tidak mengundang kubu Romy. “Enggak ada undangannya. Sebagai apa diundang? Sebagai apa diundang? Hah? Diundang sebagai apa?” kata Suryadharma dengan suara ketus menjawab pertanyaan wartawan di lokasi muktamar.

Suryadharma menganggap aneh kepemimpinan Romy sebagai Ketua Umum PPP. “Masak (Romy) Ketua Umum PPP? Yang bener saja! Sekjen? Ya enggak mau… sebagai sekjen dia enggak mau. Masa mau diturunin lagi gara-gara muktamar?”

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suryadharma mengatakan, menyikapi terbitnya Surat Keputusan Kemenkumham pada 28 Oktober, maka pada 29 Oktober kemarin DPP PPP kubunya resmi mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).

Kemudian pada 27-29 Oktober, Mahkamah Partai telah bersidak dan mengeluarkan surat penjelasan mengenai kedudukan Muktamar Surabaya yang digelar Romy. Menurut penjelasan Mahkamah Partai, muktamar di Surabaya —yang mengangkat Romy sebagai Ketum PPP— tidak sah, termasuk produk-produk dan segala hasilnya.

Menurut Suryadharma, ia tidak mau melihat persoalan dualisme kepengurusan di PPP ini dari sisi politik. “Saya melihatnya dari sisi hukum karena kalau dari sisi politik saya bisa menerjemahkan bebas, ujung-ujungnya tidak sah. Dari sisi hukum tidak sah,” ujar mantan Menteri Agama ini.

PPP kubu Suryadharma tetap menggelar muktamar di Sahid Jaya Hotel, Jakarta. Muktamar yang dijadwalkan dimulai pukul 13.00 WIB itu mengangkat tema Islah Nasional untuk Rakyat.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER