Jakarta, CNN Indonesia -- Ahmad Yani, politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Suryadharma Ali (SDA), menyindir rekan-rekan separtainya yang berada di kubu Romahurmuziy (Romy). Ahmad Yani mengklaim Muktamar yang digelar SDA hari ini adalah yang sah.
“Ini muktamar legal berdasarkan keputusan Mahkamah Partai. Dan ini juga yang disampaikan oleh Dirjen kami pada waktu itu,” kata Ahmad Yani kepada wartawan di sela-sela Muktamar yang digelar di Sahid Jaya Hotel, Jakarta, Rabu (30/10).
Karena itu, menurut Ahmad Yani, yang hadir di Muktamar ini adalah para muktamirin-muktamirin, pejuang partai, yang takut diintimidasi dan dipecat. Selama ini, ujar dia, telah beredar pesan singkat yang isinya Romy akan memecat kader PPP yang hadir di Muktamar ini. “Begitu arogansinya, begitu diktatornya saudara Romy yang ingin memecat teman-teman,” kata dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seharusnya, Ahmad Yani menekankan, Romi hadir di Muktamar ini. “Kita melakukan pertempuran di sini. Karena ini adalah muktamar satu-satunya yang diputuskan oleh Mahkamah Partai. Muktamar di Surabaya adalah tidak sah,” ujar Ahmad Yani yang menganggap surat Kemenhumkam masih prematur. (Baca:
Suryadharma: Romy Ketum PPP, yang Benar Saja!)
Lebih lanjut Ahmad Yani mengatakan dirinya siap mencalonkan diri sebagai ketua umum partai. “Insya Allah saya siap. (Dukungan) suara kurang lebih 500,” kata Ahmad Yani mengklaim.
Dia menambahkan jika dirinya nanti terpilih maka akan duduk bersama Romy. “Kalau memang kepentingan kita adalah kepentingan umat, forum yang tepat adalah dialog,” ujarnya. “Kalau Romy tidak setuju dengan keputusan partai harusnya gugat di pengadilan. Bukan menggelar muktamar di Surabaya.”
Dalam Muktamar PPP yang diselenggarakan kubu Wakil Ketua Umum Emron Pangkapi, Kamis (16/10/2014) di Surabaya, Jawa Timur, Romahurmuziy ditetapkan menjadi calon tunggal ketua umum. Sementara kubu Ketua Umum Suryadharma Ali menyatakan Muktamar PPP digelar pada 23 Oktober 2014 di Jakarta.