Jakarta, CNN Indonesia -- Konflik antara dua kubu besar di parlemen belum berakhir. Bahkan makin meruncing. Koalisi Merah Putih dan Koalisi Indonesia Hebat tetap pada pendiriannya masing-masing terkait kursi pimpinan komisi dan alat kelengkapan dewan.
Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Tantowi Yahya mengatakan upaya untuk mencari solusi atas amasalah tersebut sudah dilakukan. “Ada tim yang ditugaskan oleh fraksi-fraksi untuk melakukan lobi-lobi,” kata Tantowi kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/11).
Tantowi mengharapkan dengan adanya tim lobi di belakang layar yang bertugas mencari jalan keluar maka persoalan tersebut bisa segera dituntaskan. “Kita berharap agar situasi seperti ini dapat segera berakhir,” ujar dia. “Dan kita juga akan langsung produktif mengejar ketertinggalan-ketertinggalan kita.” (Baca:
Titiek Soeharto Kaget dengan Perseteruan DPR)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juru bicara Partai Golkar ini menekankan soal langkah politik yang dilakukan oleh kubu KIH. “DPR tandingan itu tidak ada. Mereka sendiri kan mengakui itu hanya gerakan moral,” kata Tantowi.
Disinggung apakah pemekaran komisi untuk KIH akan direalisasikan, Tantowi mengatakan dirinya sejauh ini belum tahu. “Pada awalnya sih begitu, tapi lihat sendiri mereka yang menolak. Tapi sepertinya mereka sekarang sudah berbeda melihatnya,” ujarnya.
Hingga sejauh ini DPR masih terbelah. Rapar Paripurna KMP hari ini mengagendakan pengesahan mitra kerja masing-masing komisi di DPR, sementara paripurna KIH mengagendakan pengesahan anggota dan pimpinan komisi-komisi versi mereka. Rapat paripurna kembar itu sama-sama digelar pukul 09.00 WIB. Lucunya, kedua kubu saling mengundang dalam paripurna mereka.