Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Ahmad Dolly Kurnia meminta semua pihak untuk tidak melibatkan AMPG dalam kisruh partai. Kejadian bentrok di DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat adalah reaksi dari beberapa kejadian sebelumnya.
Ia mengakui bentrok yang terjadi memang melibatkan anggota AMPG. Namun kejadian itu menurutnya terjadi begitu cepat dan tak teduga.
"Kami menyayangkan, kejadian begitu cepat," kata Dolly kepada CNN Indonesia, Selasa (25/11). Bentrok menurutnya dipicu saat Yorrys Raweyai bersama puluhan orang meringsek masuk ke DPP saat rapat pleno, Senin malam kemarin.
Sebagai Ketua Umum AMPG, Dolly mengaku sudah meminta kepada seluruh anggota AMPG untuk tidak bereaksi. Aksi pendudukan Kantor DPP Selasa siang juga diharapkan Dolly tidak memancing emosi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi itupun mendapat reaksi dari kawan-kawan bang Yorrys, itu yang terjadi siang tadi," kata Dolly.
Bentrokan tak terhindarkan antara massa yang dibawa Yorrys dengan massa berseragam AMPG. Dolly hanya mengingatkan, baik kubu Yorrys maupun yang berseragam AMPG sama-sama anggota Golkar.
Dolly membantah bahwa organisasi sayap Golkar yang dipimpinnya itu terbelah dua saat ini. Justru ia berharap jangan ada perpecahan. Karena itu komunikasi sudah coba dijalinnya dengan Yorrys.
"Bang Yorrys itu mantan Ketua Umum AMPG, senior saya," kata Wakil Sekjen Partai Golkar ini.
Dolly menegaskan secara instutusi, tidak ada kader Golkar yang terlibat. AMPG-pun diharapkannya tidak dilibat-libatkan dalam kejadian ini.
Kejadian bentrokan di DPP itu menurutnya akan diambil hikmahnya. Yang jelas, adanya kericuhan tersebut membuat rapat pleno persiapan munas terganggu.
Dolly belum bisa menjamin anggota AMPG akan segera meninggalkan Kantor DPP Golkar. "Kami masih lihat perkembangan, kalau memang semua pihak sepakat untuk tidak menggunakan kekuatan fisik, maka tidak perlu lagi," kata Dolly.