Idrus: DPD Desak Ical Kembali ke Puncak Golkar

Jakarta, CNN Indonesia -- Aburizal Bakrie atau akrab disapa Ical atau ARB memutuskan untuk mencalonkan diri kembali dalam bursa Ketua Umum Partai Golongan Karya. Menurut beberapa kader pencalonannya tersebut berasal dari desakan yang diberikan kepadanya.

"Desakan tersebut berasal dari para pimpinan Dewan Pimpinan Daerah tingkat satu Partai Golkar seluruh Indonesia, mereka meminta dan mendaulat pak ARB untuk kembali dan terus memimpin," ujar Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham di Jakarta, Rabu (26/11). Jadi, menurut Idrus, ARB tidak memiliki alasan untuk menolak desakan tersebut.

Pilihan Redaksi JK Minta Kepengurusan Akomodir Dua Kubu di Golkar Munas IX Golkar Dijamin Tak Lahirkan Partai Baru Agun Menilai Pertemuan DPD I Rekaan Ical Menteri Dituduh Intervensi Golkar, JK: Bawa Parang Dibiarkan?

"Tidak ada alasan untuk tidak menerima desakan yang disampaikan oleh para ketua DPD Provinsi dan Kabupaten/Kota tersebut," kata Idrus. Salah satu pimpinan DPD, Nurdin Halid juga mengatakan merekalah yang berinisiatif untuk mendatangi Ical ke Jakarta dan meminta dia kembali memimpin Golkar.

"DPD tingkat satu dan dua menyampaikan secara tertulis pada ARB agar dia bersedia naik kembali menjadi ketua umum, dia tidak seperti orang lain," kata Nurdin yang merupakan pimpinan DPD Provinsi Sulawesi Barat. Menurut Nurdin, ARB sebenarnya tidak ingin mencalonkan diri kembali, tidak seperti orang lain yang mencalonkan diri.

"ARB sedang berada di rumahnya saat para pemilih mendatanginya untuk meminta dia kembali menjadi pemimpin," kata Nurdin.

Seperti diberitakan sebelumnya Aburizal Bakrie memutuskan untuk mencalonkan diri kembali menjadi Ketua Umum Partai Golkar. Dengan ini dia harus bersaing dengan kandidat lain seperti Agung Laksono dan Agus Gumiwang.

Namun pencalonan kembali Ical menjadi sebuah polemik setelah beberapa pihak menganggap dirinya sudah gagal membawa Golkar menuju kejayaan. Ujungnya adalah Rapat Pleno yang digelar di kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar berakhir ricuh setelah terjadi bentrok antara pendukung Ical dengan orang yang menolak kepemimpinan Ical yaitu kubu Wakil Ketua Umum Agung Laksono.