Nusa Dua, CNN Indonesia -- Sekitar seratus pecalang turut mengamankan perhelatan akbar Partai Golkar, Musyawarah Nasional XI, yang digelar di Nusa Dua, Bali. Para petugas keamanan tradisional Pulau Dewata itu menyatakan turun tangan atas kemauan sendiri.
Ketua Pecalang Desa Adat Bualu, Wayan Supardi, mengatakan barisan pecalang diterjunkan sesungguhnya bukan untuk mengamankan Munas Golkar. “Kami di sini untuk menjaga keamanan wilayah kami sendiri,” kata Wayan kepada CNN Indonesia, Minggu (30/11).
Wayan mendengar kabar Munas Golkar bakal diintervensi pihak luar. Namun dia menegaskan, Munas adalah urusan Partai Golkar sepenuhnya. Pecalang terjun ke lapangan hanya untuk memastikan wilayahnya aman dari kerusuhan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Wilayah kami ini bukan sekadar ikon pariwisata Indonesia. Nusa Dua telah menjadi barometer keindahan wisata dunia,” kata Wayan.
Menurut Wayan, para pecalang tidak mendapat imbalan dari panitia Munas untuk mengamankan wilayah itu. Pecalang hanya berkoordinasi dengan panitia soal pembagian wilayah pengamanan. “Tapi kami tadi diberi makan siang,” ujarnya.
Pengamanan Munas Golkar di The Westin Hotel, Nusa Dua, Bali, dibagi dalam lima ring. Pecalang mengamankan ring lima, yakni areal terluar sebelum memasuki pintu masuk pos keamanan Hotel Westin.
Sementara ring empat dan ring tiga dijaga oleh organisasi masyarakat setempat. Untuk ring dua dan ring satu, pengamanan dikendalikan oleh ormas internal Golkar.
“Kami tadi mendapat info Kepolisian dan intelijen, sejauh ini kondisi berjalan lancar,” ujar Wayan.