Nusa Dua, CNN Indonesia -- Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie menyindir para penentangnya agar mau kembali bersatu ke dalam satu barisan Golkar yang solid. Dalam penutup pidatonya, Ical -panggilan akrab Aburizal- menyampaikan tiga buah pantun yang mana dua diantaranya berisi sindiran yang kemudian disambut meriah tepuk tangan peserta munas.
“Agar tak ada yang menggunting dalam lipatan,” kata Ical di ujung pantun keduanya, Nusa Dua Bali, Ahad (30/11).
Selain pantun Ical juga mengajak agar para penentangnya kembali ke bawah beringin yang teduh. Sebab menurutnya beringin yang teduh merupakan jalan yang benar.
“Saya mengajak untuk kembali ke jalan yang benar, kembali ke beringin yang teduh dan kembali menjaga soliditas partai kita," kata Ical lagi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ical lantas mengutuk cara kekerasan yang diambil oleh para penentangnya.
“Tidak mungkin membawa kebajikan jika dicapai dengan metode premanisme," katanya.
Setelah berpantun dan menyindir-nyindir para tokoh yang bergabug di Tim Penyelamat Partai Golkar, Aburizal kemudian secara resmi membuka munas dengan cara memukul gong sebagai penanda.