Jakarta, CNN Indonesia -- Juru runding Aburizal Bakrie (Ical) dan Agung Laksono hari ini, Kamis (8/1), bertemu di Kantor Dewan Pimpinan Pusat Golkar, Jakarta, untuk mengupayakan perdamaian kedua kubu. Sudah dua jam lebih mereka mencoba membuka kemungkinan islah, namun pembahasan belum memasuki topik krusial.
“Banyak (pembicaraan) yang alot. Semua alot,” kata juru runding kubu Agung, Andi Mattalatta, di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat.
Saking alotnya, penyatuan pengurus belum sempat dibahas. Seperti diketahui, Golkar kini memiliki dua kepengurusan. Satu hasil Munas Bali dengan Ical sebagai ketua umum, dan satu lagi hasil Munas Jakarta dengan Agung sebagai ketua umum.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun kedua kepengurusan itu ditolak untuk disahkan oleh Kementerian Hukum dan HAM. Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly meminta Golkar menyelesaikan dualisme itu di internal partai lewat Mahkamah Partai terlebih dahulu.
Menurut Andi, kedua kubu masih berusaha menyamakan visi politik, misalnya sepakat pemilu legislatif dilakukan secara proporsional terbuka, dan sepakat pemilikan kepala daerah digelar secara langsung oleh rakyat.
Sementara hal-hal penting lain seperti apakah posisi Golkar masih akan tetap berada di Koalisi Merah Putih atau tidak, proses islah, dan kepengurusan Golkar itu sendiri masih belum dibahas dalam perundingan. Padahal itulah agenda utama perundingan.
Alotnya perundingan dibenarkan oleh juru runding kubu Ical, MS Hidayat. “Tadi kami tidak membahas (soal posisi di KMP) karena sepakat yang penting bagaimana peran dan posisi Golkar terhadap pemerintah,” kata dia.
Juru runding kedua kubu akan bertemu lagi pekan depan untuk kembali menyamakan visi Partai Golkar.
(agk)