Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Golkar hasil Musyawarah Nasional Jakarta Agung Laksono meminta kepada kubu Aburizal Bakrie untuk tidak pesimistis terhadap perundingan menuju islah yang akan dilakukan pada sore nanti.
"Jangan langsung pesimistis dulu. Dia kan bukan juru runding," tutur Agung di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Kamis (8/1).
Hal tersebut disampaikannya menanggapi Ketua Dewan Pimpinan Pusat Golkar hasil Munas Bali Tantowi Yahya yang mengatakan perundingan dua kubu siang ini akan
deadlock atau buntu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah serahkan saja kepada juru runding. Selain politisi, (juru runding) mereka negarawan," tegas Agung.
Senada, juru runding Agung Laksono, Yorrys Raweyai tidak mengambil pusing atas apa yang dilontarkan oleh Tantowi Yahya. "Biarin aja, dia kan bukan juru runding. Saya enggak ada urusan," tutur Yorrys.
Padi tadi, Tantowi mengatakan pengadilan akan menjadi cara untuk menyelesaikan permasalahan dualisme Golkar. Hal tersebut disebabkan tidak akan dipenuhinya permintaan kubu Agung untuk membawa Golkar keluar dari Koalisi Merah Putih dan masuk ke dalam pemerintahan.
"Kedua hal tersebut adalah keputusan Munas. Apabila diubah atau dihilangkan harus melalui forum setinggi Munas atau paling tidak Rapimnas. Ini yang membuat perundingan menuju islah nanti sore menurut saya akan deadlock," papar Tantowi.
Saat ini di Kantor DPP Golkar, sejumlah juru runding kubu Agung Laksono telah hadir. Mereka adalah Yorrys Raweyai, Priyo Budi Santoso, Agun Gunandjar, dan Andi Mattalatta. Telah hadir pula Wakil Ketua Umum Agus Gumiwang Kartasasmita beberapa waktu yang lalu.
Perundingan hari ini akan dilakukan pada pukul 15.00 WIB nanti. Perundingan yang bersifat formal ini akan membahas lebih lanjut hal-hal yang telah diputuskan pada perundingan informal yang dilakukan pada 23 Desember lalu.
(obs)