TNI Angkatan Darat Bantah Perintahkan Pemutaran Film G30S

Abraham Utama | CNN Indonesia
Rabu, 30 Sep 2015 12:57 WIB
TNI Angkatan Darat tidak pernah memerintahkan jajaran komando distrik militer maupun komando resor militer untuk memutar film Pengkhianatan G30S/PKI.
Di Semarang, sejumlah aktivis kemanusiaan berhasil menemukan lokasi kuburan massal korban tragedi 1965 yang diduga berisi 24 jasad dengan bentuk lubang mirip sumur. Kuburan tersebut terletak di kawasan hutan Plumbon, Kelurahan Wonosari, Mangkang, Semarang, Jawa Tengah. (CNN Indonesia/Damar Sinuko)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigadir Jenderal Mohamad Sabrar Fadhilah, menyatakan institusinya tidak pernah memerintahkan jajaran komando distrik militer maupun komando resor militer untuk memutar film Pengkhianatan G30S/PKI.

Meski demikian, Markas Besar TNI AD tidak akan melarang rencana komando pembinaan dan operasional kewilayahan yang akan menggelar pemutaran film arahan Arifin Chairin Noer tersebut.
"Secara khusus, pimpinan TNI AD tidak memberikan perintah agar setiap prajurit harus menonton film itu. Pimpinan secara umum hanya meminta mereka memperingati hari ini dengan cara masing-masing," ujar Fadilah kepada CNN Indonesia, Rabu (30/9).

Fadilah menuturkan, peristiwa 30 September perlu diperingati sebagai pembelajaran bagi seluruh komponen bangsa. Apalagi, menurutnya, simbol-simbol Partai Komunis Indonesia kembali bermunculan di ruang publik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Belakangan ada tanda palu arit bermunculan, saya kira ini bagian dari peringatan," ucapnya.
Sore nanti, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Mulyono dijadwalkan akan memimpin peringatan Tragedi 1965 di Lubang Buaya, Jakarta Timur. Acara tersebut akan diisi renungan dan pembacaan doa bagi perwira tinggi TNI AD yang gugur pada peristiwa itu.

Fadilah berkata, tahun ini tidak ada yang berbeda pada peringatan Peristiwa 30 September. Pada tahun-tahun sebelumnya, TNI AD juga rutin menggelar renungan di Lubang Buaya. (sip)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER